Kisah Kelompok Pemuda di Labuan Bajo Ditolak Keluarga Hingga Alami Kekerasan

Penulis: Gecio Viana
Editor: Kanis Jehola
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para korban saat berada di Mapolres Mabar, Minggu (12/4/2020).

Karena tidak terima, seorang pemuda bertanya kenapa mereka dimaki sehingga terjadi adu mulut hingga berujung penganiayaan terhadap Evan dan rekannya.

"Setelah itu kami ditendang, baju saya sampai robek. Teman saya luka. 3 orang luka parah, hingga saat ini belum dirawat., 1 teman dipukul di sini (Mapolres Mabar)," katanya diamini sejumlah rekannya.

Evan dan rekannya pun digelandang ke Mapolres Mabar untuk diamankan, selanjutnya dibawa ke Posko Covid-19 tingkat kabupaten di kantor Bupati, namun mereka ditolak.

"Jam 2 dinihari kami ke pendopo lagi. Karena tidak ada karantina, ke kantor pemda, tapi tidak diterima," jelasnya.

Sementara itu, Edo Mense (25) dikesempatan yang sama sangat menyayangkan tindakan oknum polisi yang memaki dan melakukan penganiayaan terhadap mereka.

Menurutnya, para pemuda yang ditolak keluarga mereka di Labuan Bajo hanya ingin beristirahat di tempat itu dan selanjutnya akan melaksanakan perjalanan ke daerah masing-masing.

"Saya bilang, kalau mau larang orang atau menyuruh orang pergi gunakan prosedur yang baik," katanya.

Setelah itu, sempat terjadi adu mulut hingga akhirnya Edo dipikul oleh oknum polisi.

Saat digelandang ke Mapolres Mabar, Edo mengaku masih mendapatkan penganiayaan oleh sejumlah polisi di pos penjagaan.

"Lalu saya dibawa ke polres, saya sampai di sini ditanya jadi saya jawab saja sesuai pertanyaan mereka, mereka tensi langsung hantam, kiri kanan saya kena pukulan, ada yang pakai seragam ada yang tidak. Sampai ada polisi yang naik meja tendang saya pakai sepatu saat saya ada duduk di kursi. Saya tidak lawan," ungkapnya.

Pihaknya pun meminta pertanggungjawaban perbuatan oknum kepolisian yang telah memaki serta melakukan penganiayaan kepada ia dan sejumlah rekannya.

"Kami sangat dirugikan," katanya.

Sementara itu, bapak kandung Edo Mense sekaligus paman salah satu korban bernama Rasdi, Siprianus Mense, juga menyayangkan peristiwa yang menimpa anak dan keponakannya.

Pihaknya pun berharap penyelesaian masalah tersebut dapat dimediasi dengan baik dan prosesnya pun dapat disampaikan kepada publik.

"Oknum (polisi) yang tadi malam harus hadir minta maaf dan membuat surat pernyataan untuk tidak melakukan perbuatannya dan bagaimana biaya medis," katanya.

Halaman
123

Berita Terkini