"Kepentingan lockdown ini untuk kurangi kerentanan dari luar. Tapi posisi kita untuk lockdown atau tidak masih lemah karena kita belum memutuskan prosedur penanganan orang yang sudah ada. Kalau semua sudah siap di pintu-pintu masuk maka bisa dilakukan berjenjang," paparnya.
Dari aspek kerentanan sosial, pemerintah juga belum memiliki SOP yang jelas soal isolasi diri dan karantina orang.
"Dari aspek ekonomi, kalau lockdown, harga barang sekarang sudah melonjak, harga pasar sulit dikendalikan, apakah pemda sudah punya sumber daya untuk memutus mata rantai kerentanan seperti ini," ungkapnya.
"Aspek Sumber Daya Manusia juga sangat lemah karena masih ada simpang siur informasi soal corona. Tenaga kesehatan juga tidak dilengkapi fasilitas cukup untuk berhadapan dengan orang-orang begitu dalam pemantauan. Aparat juga perlu dibekali SOP teknis. Kita bisa lockdown tapi kapasitas kita belum kuat," pungkasnya.
• Cegah Covid -19 HIPMI NTT dan Kadin Kota Kupang Sampaikan Hal ini Kepada Pemerintah
• Begini Pengakuan Korban Keracunan Makanan di TTS
• Jangan Berada Dalam Rumah Saat Jam Segini ! Berjemurlah,Tubuh Butuh Vitamin D3 untuk Mencegah Virus
Untuk diketahui, pertemuan ini diikuti belasan relawan edukasi Covid-19 dari Forum Pengurangan Risiko Bencana Kabupaten Lembata. Para relawan ini akan diberi pembekalan mengenai pandemi Covid-19 sebelum terjun ke desa-desa melakukan edukasi kepada masyarakat.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)