"Kalau ODP menjalani di rumah masing-masing.
Karena macam-macam, ada juga karena bertemu dan tetap kita berjaga-jaga. Kami harapkan tidak ke hal negatif artinya positif (Covid-19)," ungkapnya.
Sementara itu, 1 warga berstatus PDP dirawat di ruang isolasi RSUD Komodo Labuan Bajo.
Pihaknya pun tidak merinci sebaran warga di Kabupaten Manggarai Barat yang berstatus ODP karena, lanjut Ismail, hal itu dapat menimbulkan kekhawatiran di tengah masyarakat.
"Saya tidak bisa sampaikan penyebarannya, karena memberikan rasa aman kepada masyarakat. Yang jelas ke 20 orang itu tetap di pantau tenaga kesehatan kami," tegasnya.
Ismail juga berharap media masa dapat berperan lebih aktif dalam mengsosialisasikan bagaimana mencegah penyebaran virus Corona.
Kepada masyarakat, pihaknya mengimbau untuk menerapkan pola hidup sehat dan menaati imbauan pemerintah terkait social distancing.
"Saat ini anak sekolah sedang diliburkan untuk isolasi diri. Tapi jangan berkumpul, untuk masyarakat tinggal melakukan kegiatan hidup sehat, cuci tangan," katanya.
"Virus ini kita tidak dapat lihat, sehingga kita harus rajin cuci tangan dan menjaga jarak dengan orang lain harus diterapkan," tambahnya.
Sementara itu, demi pencegahan dan antisipasi penyebaran virus, Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat juga telah menginstruksikan untuk para ASN untuk bekerja di rumah.
"ASN juga akan kerja di rumah sesuai instruksi Gubernur NTT, akan berkerja di rumah demi meminimalisir penyebaran (Covid-19)," katanya. (*)
* UPDATE CORONA NTT - ODP Bertambah Jadi 130 Orang, Kota Kupang dan Sikka Terbanyak: Selamatkan Keluarga
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM,Oby Lewanmeru
Jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) di NTT terus bertambah setiap hari. Hingga saat ini jumlah ODP di NTT mencapai 130 orang.
Hal ini disampaikan Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTT, Dr. Jelamu Ardu Marius,M.Si Selasa (24/3/2020).
Menurut Marius, setiap hari ada penambahan ODP di NTT dan pada hari sebelumnya, masih 110 orang ,saat ini sudah naik ke angka 130 orang.