POS-KUPANG.COM | KUPANG - Rencana penutupan perbatasan Indonesia dalam hal ini Nusa Tenggara Timur ( perbatasan NTT - RDTL) masih melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat. Rencana penutupan ini juga tidak akan dilakukan secara total.
Hal ini disampaikan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat melalui Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTT, DR. Jelamu Ardu Marius, M. Si ketika ditemui di Ruang Media Center, Kantor Gubernur NTT, Kamis (19/3/2020).
• Akibat Covid-19 Kunjungan Wisatawan ke NTT Menurun 25 Persen
Menurut Marius, saat ini Pemprov NTT masih berkoordinasi dengan pemerintah pusat.
"Tentu penutupan juga tidak total, karena masih untuk distribusi barang seperti BBM dan sembako," kata Marius.
Dijelaskan, untuk lalulintas penduduk atau warga akan dibatasi secara selektif.
• Mobil DAK di Ende Terlantar, Ini Tanggapan Kadis Perhubungan Kabupaten Ende
"Jika ada ambulance yang melintas membawa orang sakit, maka itu tetap bisa melintas hanya dilakukan pengawasan ketat oleh petugas di perbatasan," katanya.
Dikatakan, Pemprov NTT sampai hari ini masih melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat terkait izin. Kita harapkan dalam waktu tidak begitu lama, Mendagri bisa mengeluarkan izin," katanya.
Pemprov NTT, lanjutnya, lebih memahami kondisi masyarakat dan daerah tersebut dan juga demi keselamatan masyarakat dari virus Corona.
Perlindungan ini baik untuk warga NTT, Indonesia khususnya di Timor Barat dan juga Timor Leste.
Dia mengakui, sampai saat ini di Timor Leste juga masih negatif Covid-19, namun pemerintah tetap mewaspadai, apalagi di Timor Leste ada penerbangan internasional dari beberapa negara sehingga perlu diwaspadai. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru)