News Analisis : dr. Irene K L A Davidz, SpA., MKes, spesialis Anak RSUD Prof Johannes Kupang

Penulis: Ryan Nong
Editor: Rosalina Woso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

dr. Irene K L A Davidz, SpA., MKes, spesialis Anak RSUD Prof Johannes Kupang

News Analisis : dr. Irene K L A Davidz, SpA., MKes, spesialis Anak RSUD Prof Johannes Kupang

POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) sedang mewabah di NTT. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi NTT, total kasus DBD per Senin (9/3/2020) mencapai 2.770 kasus dengan 32 meninggal.

Selain itu, tiga kabupaten ditetapkan sebagai daerah dengan Kejadian Luar Biasa (KLB) demam berdarah yakni, Kabupaten Sikka, Kabupaten Lembata dan Kabupaten Alor. Sementara itu, di Kota Kupang, total kasus DBD mencapai 414 kasus dengan 5 orang meninggal dunia. 

Spesialis Anak RSUD Prof Johannes Kupang, dr. Irene K L A Davidz, SpA., MKes., kepada POS-KUPANG.COM menjelaskan, meski secara kuantitas kasus terdapat penurunan dibanding periode yang sama pada tahun 2019 lalu, namun secara kualitas kasus terdapat peningkatan. 

Ia mengatakan, untuk di RSUD Prof Johannes Kupang, dalam sepekan biasanya merawat 3 kasus Dengue Shock System (DSS).

"Tahun ini jumlah yang mengalami Dengue Shock Syndrome (DSS) meningkat dalam setiap minggu selalu ada kasus bisa sampai tiga kasus dalam seminggu," katanya. 

Ia mengatakan, kasus tersebut disebabkan karena curah hujan yang naik turun atau tidak menentu. Selain itu, ia mengatakan, masyarakat juga masih belum aware terhadap kondisi penyakit. 

"Masyarakat kita masih ada yang tidak terlalu aware, datang (ke fasilitas kesehatan) sudah hari ke empat atau ke lima," jelasnya.

Ia mengatakan, secara teori, DSS biasanya terjadi pada hari keempat atau kelima. Tetapi saat ini, DSS terjadi pada hari keenam atau ketujuh yang jika ditilik secara teori maka itu sudah masuk masa aman. Saat ini, katanya, sulit untuk memprediksi karena kejadian bervariasi dari hari keempat hingga hari ketujuh.

"Yang rata-rata menyebabkan kematian itu DSS dalam komplikasinya," katanya. 

Untuk penanganan DSS, jelasnya, perlu dijaga cairan yang terutama agar tidak mengalami kekurangan. 

"Kalau mengalami demam, ditahan satu atau dua hari, ketika tinggi maka lebih baik ke faskes, lebih baik lagi datang ke faskes pada hari ketiga. Selain minum obat panas, harus menjaga kesehatan dengan makan yang banyak karena itu virus tergantung daya tahan tubuh orang," katanya. 

Aromanya Menyengat Bikin Air Mata Meleleh, Yuk Intip 5 Manfaat Bawang Merah

5 Tips dan Trik untuk Ibu Hamil, Janin Tetap Sehat Meski Bekerja

Mengandung Serat dan Tekstur yang Lembut Seperti Roti, Inilah 4 Manfaat Buah Sukun Bagi Kesehatan

Sering Alami Gigi Ngilu ? 7 Hal Sederhana Ini yang Bisa Jadi Penyebabnya

Ia mengatakan, untuk menjaga maka perlu dilakukan pemeriksaan jentik nyamuk secara berkala. Selain di rumah juga harus dilakukan di sekolah dan fasilitas umum lainnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong)

Berita Terkini