Pihak Pemkab Sumba Timur anggarkan Rp 1,5 miliar bangun aspal menuju obyek wisata Pantai Kalala
POS-KUPANG.COM | WAINGAPU---Ruas jalan menuju wilayah pemukiman penduduk dan obyek wisata Pantai Kalala, di Desa Wula, Kecamatan Wula Waijelu, Kabupaten Sumba Timur masih beralaskan tanah. Pemerintah Daerah Kabupaten Sumba Timur ( Pemkab Sumba Timur) melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) telah menggarkan dana sekitar Rp 1,5 miliar.
Kepala dinas PUPR kabupaten Sumba Timur, Julius Ngeju, ST ketika dikonfirmasi POS-KUPANG.COM, Senin (9/3/2020) mengatakan pihaknya sudah menggarkan dana sebanyak Rp 1,5 miliar untuk tahun anggaran 2021. Dengan harapan agar anggaran itu bisa terealisasi.
• HTI Tetap Menyebarkan Paham Radikalnya di Tengah Masyarakat Kota Kupang
Kata dia, dana sebesar itu, pada perencanaan tahun anggaran 2021, pihaknya sudah memasukan dalam Renja dan Musrembang
"memang untuk perencanaan thun 2021 kami ada masukkan dalam Renja dan Musren dana sekitar Rp 1.5 M.Dengan harapan bisa gol,"harap Julius.
Julius mengatakan, jalan tersebut juga sangat diperhatikan untuk ditingkat yakni pengaspalan, sebab selain menuju wilayah pemukiman dan pengangkutan hasil pertanian masyarakat, juga jalan tersebut menuju obyek wisata favorit yakni pantai Kalala dan sejumlah Vila yang sudah dibangun oleh pihak swasta di area pantai itu.
• Kepsek SMA di Sumba Timur Minta Pemerintah Sosialisasikan Virus Corona ke Sekolah-Sekolah
Sehingga Julius berharap agar masyarakat tetap bersabar dan menyampaikan terima kasih atas permintaan masyarakat itu.
Warga pengguna jalan sekaligus sebagai pengunjung, Sherli ketika ditemui POS-KUPANG.COM di lokasi jalan itu meminta kepada Pemkab Sumba Timur untuk memperhatikan jalan itu. "Ya kita berharap bisa diaspalkan karena jalan ini strategis selain menuju pemukan penduduk dan kendaraan untuk mengangkut hasil pertanian warga juga jalan ini menuju obyek wisata,"ungkap Sherli.
Pantauan POS-KUPANG.COM, Senin (9/3/2020) terlihat ada dua jalur jalan menuju wilayah pemukiman penduduk dan obyek wisata Kalala itu. Jalan itu saling terhubung.
Untuk jalur sebelah timur sudah diaspal sekitar 500 meter, dan sisanya sekitar 1 kilometer lebih masih beralaskan tanah. Sedangkan di jalur sebelah barat dengan jarak 1 Km lebih juga masih beralaskan tanah putuh.
Karena masih beralaskan tanah putih terlihat jalan itu bergelombang dan berlubang-lubang. Saat musim hujan terlihat air tergenang di badan jalan yang berlubang itu dan terlihat becek dan pada saat musim panas terlihat jalan itu berdebu.
Kendaraan yang melintas di jalan itu pun penuh ekstra hati-hati. Tanpak kendaraan roda empat dan enam saat melintas di jalan itu badan kendaraan goyang kiri dan kanan. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo)