POS-KUPANG.COM | ENDE - Hingga bulan Maret 2020 tercatat ada 70 warga masyarakat Kabupaten Ende yang terkena penyakit demam berdarah dangue ( DBD). Untuk itu saat ini Kabupaten Ende dalam kondisi siaga DBD.
Kepala Dinas Kesehatan ( Kadis Kesehatan) Kabupaten Ende, dr Munafatma mengatakan hal itu kepada POS-KUPANG.COM, Senin (9/3) di Ende.
Munafatma mengatakan bahwa jika melihat dengan tren penyakit DBD memang semenjak dari Januari hingga Februari 2020 terus mengalami peningkatan dari sisi jumlah namun demikian tidak ada yang meninggal dunia.
• Tahun 2021, Pemda TTU Bangun Ruang Kelas Baru SMP Satap Negeri Suspini
"Kita bersyukur meskipun terjadi kasus DBD namun tidak ada yang meninggal dunia karena penyakit DBD,"kata Munafatma.
Meskipun tidak ada yang meninggal dunia karena DBD, Munafatma meminta kepada masyarakat Kabupaten Ende tetap siaga dengan keberadaan penyakit tersebut.
• Kasus DBD, Menkes RI Pantau DBD di Sikka
Munafatma mengatakan pihaknya bersyukur bahwa tidak ada yang meninggal dunia karena DBD. Hal itu dikarenakan adanya kesadaran dari semua pihak terutama masyarakat didalam menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal.
Selain itu juga karena kesiapsiagaan dari para petugas kesehatan baik yang ada di Puskesmas dan juga rumah sakit serta Dinas Kesehatan dalam mengantisiapasi adanya serangan penyakit DBD.
Munafatma mengatakan bahwa saat ini baik obat-obatan juga para petugas medis tetap bersiaga mengantisipasi penyakit DBD.
Dikatakan sebenarnya tidak ada hal luar biasa yang dilakukan oleh petugas kesehatan terkait dengan keberadaan penyakit DBD.
Para petugas kesehatan menurutnya tetap menjalankan tugas dan fungsi mereka seperti biasa namun rutin dilakukan seperti membagikan abate kepada masyarakat juga mengedukasi masyarakat terkait dengan DBD.
"Selain itu para petugas kesehatan baik di Puskesmas dan rumah sakit dengan sigap menangani pasien DBD sehingga tidak ada pasien yang meninggal karena DBD," ujar Munafatma.
"Kalau terjadi kasus DBD di suatu wilayah para petugas langsung turun melakukan foging focus sehingga penyakit DBD tidak menyebar ke daerah lain," kata Munafatma.
Tentang stok obat baik di Puskesmas dan rumah sakit, dr Munafatma mengatakan bahwa sejauh ini stoknya masih mencukupi. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Romualdus Pius)