Sekretaris KPAD Lembata Ingatkan HIV dan AIDS tak Hanya Rentan bagi Pekerja Seks Tapi

Sekretaris KPAD Lembata Rofinus Laba Lasar ingatkan HIV dan AIDS tak hanya rentan bagi Pekerja Seks tapi

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
zoom-inlihat foto Sekretaris KPAD Lembata Ingatkan HIV dan AIDS tak Hanya Rentan bagi Pekerja Seks Tapi
POS KUPANG.COM/RICKO WAWO
Sekretaris Komisi Penanggulan Aids Daerah (KPAD) Kabupaten Lembata, Rofinus Laba Lasar

Sekretaris KPAD Lembata Rofinus Laba Lasar ingatkan HIV dan AIDS tak hanya rentan bagi Pekerja Seks tapi

POS-KUPANG.COM | LEWOLEBA - Sekretaris KPAD Kabupaten Lembata Rofinus Laba Lasar menyebutkan HIV dan AIDS bukan hanya rentan bagi para pekerja seks saja. Namun, warga Lembata yang pergi merantau dan kuliah di luar Lembata juga berpotensi mengidap penyakit mematikan ini.

"Di sini anak muda dan anak sekolah juga banyak yang kena makanya kami turun terus ke sekolah-sekolah. Ini sebabnya pergaulan bebas dan seks bebas di kalangan para remaja," urainya.

Pelajar Pengidap HIV di Lembata Susah Diatur

Pada akhir tahun 2019, bersama petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata timnya membuat pemetaan wilayah rentan penyebaran HIV dan Aids. Hasilnya juga sudah dikirim ke provinsi.

Rofinus menyebut beberapa tempat maksiat liar di Kota Lewoleba seperti di pertigaan Lusikawak, Komak, Pantai Harnus, kantor bupati lama, kos-kosan di kawasan Lamahora, Waikilok dan beberapa tempat kos-kosan di Lewoleba.

Kasus HIV dan Aids di Kabupaten Lembata, kata Rofinus, sudah sangat mencemaskan dan dia merasa heran mengapa banyak orang menganggap ini adalah yang biasa saja.

Pilkada Sumba Barat, Niga Dapawole Pastikan Maju Melalui Gerindra, Nasdem dan PKB

Kendala lainnya juga yang dia ungkapkan yakni banyak masyarakat juga yang tidak mau melakukan pemeriksaan dan melapor supaya mendapatkan perawatan khusus.

Menjamurnya tempat-tempat hiburan malam di Kota Lewoleba yang menyediakan jasa prostitusi secara terselubung juga jadi salah satu penyebab tingginya angka kasus HIV dan Aids di Lembata.

Hal ini belum lagi diperparah dengan maraknya praktik prostitusi jalanan dan pergaulan yang kurang sehat kaum muda di Kota Lewoleba.

Menurut Rofinus Dinas Kesehatan dan KPAD Kabupaten Lembata juga sudah melakukan sosialisasi, pemeriksaan kesehatan dan membagikan kondom kepada para Pekerja Seks Komersial (PSK) yang ada di sejumlah tempat hiburan malam. Akan tetapi, dia mengakui upaya melakukan Voluntary Counselling and Testing (VCT) bagi para 'pekerja malam' setiap Senin dan Sabtu juga tak banyak membuahkan hasil karena minimnya partisipasi dari mereka sendiri.

Apalagi para pramuria ini juga selalu berpindah-pindah tempat dan tak lama menetap di Kota Lewoleba.

"Yang paling saya cemaskan itu karena anak-anak muda tidak mau tahu, karena barang ini enak, jadi mereka tetap pergi saja (ke tempat-tempat hibuan malam). Kita sudah jelaskan ke sekolah-sekolah bahwa itu tidak boleh tapi mereka tetap pergi," paparnya.

Walaupun ada banyak kendala yang ditemui di lapangan, Rofinus mengungkapkan kalau KPAD tetap mencari jalan demi menekan angka pengidap HIV dan Aids di Lembata. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved