Komisi IX DPR RI dorong BP Jamsostek Cabang NTT lindungi Pengrajin tenun ikat di Pulau Sumba
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Ratu Ngadu Bonu Wulla Anggota Komisi IX DPR RI meminta BP Jamsostek Cabang NTT lindungi pengrajin Tenun di Pulau Sumba.
Siaran pers yang diterima POS-KUPANG.COM dari Rival Setiyandara, Public Information Service BP Jamsostek Cabang NTT, menyebutkan, Ratu Ngadu mewakili masyakat NTT khususnya di Dapil II provinsi NTT memastikan masyarakat mendapat jaminan sosial.
• Pojok Dialektika Jikom Undana Kupang Bedah Buku Potret Budaya Televisi Masyarakat Perbatasan
Hal itu diungkap Ratu Ngadu saat menggelar pertemuan dengan pihak BP Jamsostek Cabang NTT di Sumba Barat Daya, Jumat (21/2/2020).
"Ruang lingkup komisi IX DPR menliput Kesehatan, ketenagakerjaan, dan kependudukan. Untuk menjalankan tugas kami bermitra dengan BP Jamsostek," ungkapnya.
• Unwira Kupang Wisuda 570 Lulusan, Rektor Ungkap Persoalan yang Melilit NTT
Dia jelaskan sesuai tugasnya BP Jamsostek menjalankan 4 program yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, Jamina Hari Tua dan Jaminan Pensiun.
"Saya minta BP Jamostek melindungi 2017 tenaga kerja pelaku industri tenun di 173 desa yang tersebar di Pulau Sumba," tegasnya.
Menurutnya, Pemerintah Pusat dan DPR RI sudah melakukan banyak hal untul menjamin warga negaranya. Pada Desember 2019 yang lalu, Pemerintah melalui Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2019 telah menaikan santunan Jaminan Kematian menjadi Rp 42 juta.
Sementara itu bagi tenaga kerja yang mengalami kecelakaan kerja diberikan santunan perawatan dan perobatan sampai sembuh sesuai kebutuhan medis.Tidak hanya itu, diberikan juga beasiswa kepada 2 orang anak bagi tenaga kerja yang meninggal dunia akibat kecelakaan kerja, jumlah santunannya bisa mencapai Rp 174 juta.
Hal tersebut dibenarkan, Armada Kaban, Kepala BP Jamsostek NTT. Armada mengatakan, BP Jamsostek berterimakasih kepada Ibu Ratu Bonu Wulla yang memberikan dukungan atas penyelenggaraan Program Jamsostek di Provinsi NTT. "Kami berharap dapat memberikan pelayanan kepada lebih banyak lagi tenaga kerja di Provinsi NTT," ungkap Armada. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti)