Unwira Kupang Wisuda 570 Lulusan, Rektor Ungkap Persoalan yang Melilit NTT

Universitas Katolik Widya Mandira Kupang ( Unwira Kupang), Nusa Tenggara Timur ( NTT) mewisuda 570 lulusan

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/LAUS MARKUS GOTI
Wisuda mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandira Kupang di Grand Mutiara, Kota Kupang, Jumat (21/2/2020). 

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Universitas Katolik Widya Mandira Kupang ( Unwira Kupang), Nusa Tenggara Timur ( NTT) mewisuda 570 lulusannya, dari program sarjana 540 dan pasca sarjana 50 mahasiswa. Wisuda tersebut digelar di Grand Mutiara Kota Kupang, Jumat (21/2/2020).

Rektor Unwira Kupang, Pater Philipus Tule SVD, dalam sambutannya menyebut jumlah alumni Unwira Kupang hingga wisuda periode II Februari 2020 mencapai 18.223 orang, tersebar di seluruh pelosok tanah air dan manca negara.

Inilah ke-39 Finalis Putri Indonesia yang Akan Mengikuti Pra Karantina di Labuan Bajo

Dia mengatakan dalam tahun terakhir ini Juli 2019 s/d Pebruari 2020, ada ribuan sarjana baru yang dilahirkan oleh Perguruan Tinggi di NTT.

"Yang menurut data BPS diperkirakan menampung 65.000-an mahasiswa. Menurut perkiraan, bila ada 12,5 % diwisuda setiap tahun, maka ada 8.250 sarjana baru diwisuda setiap tahun di NTT ini," ungkapnya.

Derita Warga Sikka, Demam Berdarah Belum Selesai, Muncul Lagi Demam Babi

Bersamaan dengan itu, lanjutnya, jumlah siswa-siswi yang melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi pun terus bertambah. Dua katakan bertambahnya sarjana tentu jadi kebanggaan dan indikator kemajuan pendidikan.

Namun demikian, lanjut Pater Philipus, fenomena ini pun menyisahkan keprhatinan, baik untuk lembaga pendidikan, maupun untuk pemerintah dan masyarakat NTT.

Menurutnya masyarakat dan pemerintah NTT tengah gencar mencari solusi dalam pembangunan untuk keluar dari keterpurukan pendidikan, sosial ekonomi, kemiskinan, pengangguran
dan stunting.

Dia katakan fenomena ini perlu direfleksikan secara bersama. Pertama ada fenomena rendahnya daya serap tenaga sarjana di berbagai bidang
kerja, masa tunggu lulusan yang lama mendapatkan pekerjaan, ketidak-sesuaian antara keahlian dan jenis pekerjaan. Menurutnya, fenomena ini menantang kita semua untuk lebih proaktif dan partisipatif dalam mencari solusi.

Dia katakan, Unwira Kupang bertekad ikut membantu Pemerintah dan masyarakat NTT dalam program
perbaikan mutu pendidikan di Provinsi NTT.

Kedua, beberapa waktu lalu, kata Pater Philipus, jumlah lulusan program Keguruan dan Ilmu Pendidikan mendominasi jumlah sarjana baru; sedangkan pada tahun terakhir ini
menurun. Sementara itu, kwalitas pendidikan di NTT, masih memprihantikan.

"Masyarakat terus mempertanyakan mutu para guru lulusan perguruan tinggi di NTT. Pendidikan guru yang kurang motivasi dan kualitasnya, hendaknya menjadi perhatian kita. Unwira mengajak Pemprov NTT, Pemkot dan Pemkab se-NTT untuk menaruh perhatian lebih besar pada proses pendidikan para calon guru di berbagai Perguruan Tinggi, " ungkapnya.

Ketiga, beberapa sektor pembangunan di NTT belum mendapat perhatian yang
seimbang. Menurutnya Program dan visi misi Bapak Gubernur dan Wakil Gubernur NTT yang menjadikan Pariwisata sebagai Prime Mover Pembangunan NTT, tak berarti
mengabaikan sektor-sektor lain.

Dia katakan Prime Mover tetap mengandalkan juga Secondary Mover (Pendidikan), Tertiary Mover (Pertanian), Quarter Mover (Kelautan) dan lain-lain.

Lanjutnya, sebagai Provinsi dengan kawasan laut (60%) lebih luas dari daratannya, pariwisata dan agriculture I pertanian seharusnya terus didukung dan bahkan didominasi oleh Marine Culture 1 Aqua Culture.

"Mengapa? Karena laut kita memiliki potensi luar biasa. Realitasnya, masih kurang mahasiswa yang memilih untuk belajar ilmu-llmu dan ketrampilan yang berhubungan dengan sektor kelautan perikanan, rumput laut garam, biota laut, dan sebagainya," ungkapnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved