Penyelundupan Warga Negara Asing

Modus Operandi Nelayan Oeba Kupang Bawa WNA ke Australia, Nyawa Jadi Taruhan, Segini Bayarannya

Penulis: Ryan Nong
Editor: Alfons Nedabang
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapal motor milik nelayan berlabuh di Pantai Oeba, Kota Kupang, Rabu (29/1/2020). Lokasi ini diduga sebagai pintu penyelundupan warga negara asing (WNA) ke Australia.

Selanjutnya, pada Selasa (14/1/2020), Mardan dan Aba bertemu Ahmad Nur di Surabaya. Pertemuan dihadiri juga dua rekan Ahmad Nur. Setelah itu, Mardan dan Aba berangkat ke Kupang menggunakan pesawat Lion Air. Keduanya menginap di Hotel Royal.

Aman menjelaskan, Ahmad Nur mengajak Mardan dan Aba bekerja sama membawa enam WNA asal China ke titik koordinat yang telah ditentukan pada satelit GPS di perairan Pulau Asmoro, Australia. Ahmad Nur juga langsung menyiapkan titik koordinat di GPS di perahu yang akan digunakan.

"Pertemuan antara Mardan, Aba, Ahmad Nur dan keenam WNA tersebut dilakukan di Pelabuhan Oeba Kupang. Selanjutnya Mardan dan Aba membawa keeenam orang WNA menuju ke titik koordinat, yaitu ke arah Australia pada tanggal 20 Januari dari pelabuhan itu," terang Anam.

Bersiap, Mulai 1 Februari Deretan Smartphone ini Tak Bisa Akses WhatsApp Lagi, Cek Handphone Kamu

Anam kembali mengatakan, penyidik Polres Rote Ndao masih mendalami jaringan yang gagal melakukan penyelundupan enam WNA asal China ke Australia melalui Kupang.

"ABK sementara masih kita amankan, masih kita interogasi, kita masih minta keterangan lanjut. Kemungkinan itu akan mengarah ke tersangka, cuma kita belum terapkan statusnya," ujar Anam.

Berdasarkan keterangan Mardan dan Aba, lanjut Anam, keduanya dibayar oleh Ahmad Nur masing masing sejumlah Rp 10 juta untuk mengantar enam WNA asal China ke perairan Pulau Asmoro, Australia.

Pemkot Kupang Tata Tiga Kawasan Jadi Icon Baru, Butuh Anggaran Rp 104 Miliar, Begini Tanggapan PKL

Menurut Anam, keberadaan Ahmad Nur juga hingga kini belum diketahui. "Kita ada pengembangan ke situ (Ahmad Nur). Memang namanya muncul, tetapi peran dia sebagai apa kita masih dalami itu. Masih dalam pemeriksaan lanjut, belum bisa mendapatkan informasinya dulu," katanya.

"Belum bisa kita pastikan, tetapi sepertinya jaringannya luas, kita masih dalami secara intens," tambah Anam.

Anam mengungkapkan, berdasarkan keterangan kedua ABK, kapal yang digunakan ke Australia dibeli khusus untuk perjalanan ke sana. "Kapal itu memang mereka beli untuk ke Australia," tuturnya.

8 Icon Baru Kota Kupang dan Filosofinya

Menurut Anam, enam WNA asal China itu awalnya dari Jakarta menuju Dili, Timor Leste. Selanjutnya, dari Dili ke Kupang untuk melakukan penyeberangan ke Australia.

Sementara itu Dispen Lantamal VII Kupang dari Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Letkol Laut (P) Akhmad Alif SZ, M.Tr.Hanla, mengatakan, keenam WNA asal China bersama dua ABK ditemukan patroli gabungan Posal Papela Lanal Rote dan Sat Polair Polres Rote saat sedang lego jangkar di daerah tambak garam Faifua, Rote Timur.

Bukan Pengungsi

Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPA Kupang, Sjachril, SSos menanggapi penangkapan enam WNA asal China yang hendak ke Austalia, setelah terdampar di perairan laut Rote Ndao.

Sjachril (POS-KUPANG.COM/NOVEMY LEO)

Sjachril memastikan, enam WNA asal China bukan pengungsi. "Kalau China bukan pengungsi. Tetapi sesuai dengan aturan keimigrasian maka kita harus dalami dan diproses sesuai dengan undang undang," tandas Sjachril saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (29/1/2020).

Sjachril juga menduga terjadi penyelundupan enam WNA asal China ke Australia. "Iya, kemungkinan seperti itu, ke sana (penyelundupan)," katanya.

Ayah dan Anak Rebutan Janda Cantik, Nyawa jadi Taruhannya

Halaman
123

Berita Terkini