Kondisi itu, ujar Paul, tentu sangat meresahkan masyarakat, karena fasilitas teknologi yang mahal itu tak diperhatikan aspek pemeliharaannya secara baik.
Masyarakat pun berpikir miris bahwa pengelola tower Telkomsel di area Amfoang Utara ini mungkin diambang kebangkrutan.
"Kami menghimbau agar pihak Telkomsel segera memperbaiki perangkat telekomunikasi itu agar tidak menjadi bahan cemooh masyarakat," kata Paul.
Saat ini warga masyarakat Amfoang Utara sering mengeluh, oleh karena sinyal jaringan Telkomsel baru muncul di sekitar Pukul 10.00 wita ketika sinar matahari sudah dapat diubah menjadi daya listrik oleh panel tenaga surya.
• Simak Gebrakan Perdana Kapolres Malaka, AKBP Albertus Neno
• Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat : Jangan Peras Orang yang Bawa Uang ke NTT
Waktu pemanfaatannya pun tak lama karena di Pukul 16.00 wita daya listrik melemah menyebabkan sinyal mutlak melemah dan menghilang. Masyarakat harus menunggu lagi hari berikutnya, itupun kalau hari tak mendung. Jika cuaca mendung, maka sinyal akan hilang sama sekali.(Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Edi Hayong)