Patung Ina Bo'i Dikerjakan Seniman Pencetak Tapak Tangan dan Kaki Para Mantan dan Presiden RI

Penulis: Laus Markus Goti
Editor: Kanis Jehola
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Amboro Lireng seniman pencetak tapak tangan dan kaki para mantan presiden dan Presiden RI sedang mengerjakan patung Ina Bo'i di Taman Ina Bo'i, Kota Kupang, Kamis (19/12/2019).

Lanjutnya, taman-taman yang dibangun mengangkat kekayaan budaya Nusa Tenggara Timur. "Nah kalau di Taman Ina Bo'i sendiri kita angkat kekayaan budaya dan seni etnis Rote," ungkapnya.

Selain patung Ina Bo'i, lanjutnya, di Taman tersebut dibangun enam patung wanita, tiga dari suku Rote dan tiganya lagi perempuan yang sedang menari dari suku Sabu. Menurutnya enam patung ini dikerjakan oleh seniman lokal yakni Luis Wilson.

Jefri Riwu Kore : Patung Ina Bo'i Dibuat Persis Sesuai Asli

Wali Kota Kupang, Jefri Riwu Kore dihubungi POS-KUPANG.COM, Sabtu (21/12/2019) mengatakan, Taman Ina Bo'i sebelumnya tidak terurus dengan baik dan Patung Ina Bo'i sudah mulai rusak karena tidak tahan terhadap cuaca.

Menurutnya, Patung Ina Bo'i yang saat ini sedang dalam proses pengerjaan telah melalui tahap kajian yang matang mulai dari bahannya dan bentuk Sasando.

"Kita sudah kaji dengan baik termasuk bentuk Sasando, jadi itu kita buat persis sesuai dengan Sasando alat musik dari Rote, bentuknya dan macam-macam," ungkapnya.

Jefri mengatakan, secara umum taman-taman yang dibangun tersebut bisa menjadi wadah edukasi bagi masyarakat karena mengangkat tema seni dan budaya NTT.

Jefri mencontohkan, Taman Patung Kasih di Bundaran Penghijauan, ada patung tangan terkatup dan masing-masing melepas burung merpati, sebagai representasi kasih dan perdamaian dari enam suku besar yang ada di NTT.

Di Taman tersebut, kata Jefri ada tulisan bahasa Timor 'Uis Neno Nokan Kit' yang berarti Tuhan Memberkati Kita. "Itu menjadi kebanggaan kita mana kala ada orang datang ke Kota Kupang mereka bertanya itu tulisan apa, itu tulisan Timor, nah mereka tau bahwa ini di pulau Timor," ungkapnya.

Sementara itu Taman Tirosa (Timor, Rote, Sabu) diakuinya belum selesai karena masih perlu ditambahkan beberapa fasilitas seperti lampu yang belum tertata secara baik, air mancur dan rumput. Menurutnya taman tersebut akan dilanjutkan pembangunannya tahun depan.

Lanjutnya, Taman Tagepe atau Taman Generasi Penerus juga masih belum selesai. Taman tersebut merupakan taman bermain bagi anak-anak. "Itu memang belum selesai semua. Taman ini bisa dimanfaatkan anak-anak, pelajar, mahasiswa untuk bermain, belajar, mencari ide dan sebagainya," ungkapnya.

Sementara Patun Sonbai, kondisi sebelumnya memerhatikan karena tidak terurus dan patung Sonbai rusak, di mana parang yang digenggam Sonbai sudah tidak ada lagi.

"Nah itu kita tata semua dan kita buat filosofi perjuangan Sonbai. Di situ pada malam hari ada lampu kecil-kecil lalu tumbuh menjadi cahaya lampu yang besar, itu menjadi kebanggaan dan filosofi perjuangan Sonbai," ungkapnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti)

Berita Terkini