Wagub NTT, Josef A Nae Soi Hadiri Sidang IMO Di London, Ini Yang Diperjuangkan!

Penulis: Rosalina Woso
Editor: Rosalina Woso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wagub NTT, Josef A.Nae Soi saat menghadiri Sidang IMO di London, Rabu (27/11/2019). Wagub didampingi Kadis Perhubungan NTT, Isyak Nuka.

Pada pertemuan ini, para Ketua Delegasi memutuskan untuk mengadopsi agenda Sidang Majelis IMO ke-31 dan melakukan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Sidang Majelis IMO ke-31.

Adam mengungkapkan, atas usul dari United Kingdom (Inggris), telah terpilih Miss Nouma Tambo, High Commissioner of South Africa, sebagai Presiden dari Sidang Majelis IMO ke-31.

Miss Tambo terpilih dengan dukungan dari beberapa negara, antara lain Chili, Oman, Angola, Yunani, Thailand, Kenya, Nepal, dan Bahama.

Sedangkan sebagai Wakil Presiden Sidang Majelis IMO ke-31, telah terpilih Miss Ana Park, Ambassador of Korea, dan Mr. Ivan Romero Ramirez, Ambassador of Honduras.

Pada kesempatan tersebut, Indonesia menyampaikan dukungan dan ucapan selamat atas terpilihnya Presiden dan dua orang Wakil Presiden Sidang Majelis IMO-ke 31 tersebut.

“Kami berharap Indonesia bisa masuk dalam Dewan Imo, karena ini sangat berpengaruh terhadap martabat Indonesia sebagai negara maritim di dunia internasional,”  ujar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan, Sugihardjo kepada Tribun, usai sidang.

Setelah HoD +1 meeting ini, Sidang akan dilanjutkan dengan sesi plenary, di mana para menteri perwakilan dari semua negara Anggota IMO menyampaikan general statements mereka yang berisikan pencapaian atau kontribusi tiap-tiap negara anggota selama dua tahun terakhir keanggotaan mereka di IMO.

Pada akhir hari pertama Sidang Majelis IMO ke-31 ini juga terdapat agenda 2019 IMO Awards Ceremony, di mana akan ada dua kali penganugerahan, yakni 2018 International Maritime Prize dan 2019 IMO Award for Exceptional Bravery at Sea.

2018 International Maritime dianugerahkan kepada Joseph J. Angelo, mantan anggota US Coast Guard yang juga merupakan senior eksekutif dari International Association of Independent Tanker Owner (INTERTANKO) atas partisipasinya selama bertahun-tahun dalam pertemuan IMO dan telah menunjukkan kepempimpinan dalam mengembangkan peraturan-peraturan IMO.

Sedangkan 2019 IMO Award for Exceptional Bravery at Sea dianugerahkan kepada Petty Officer/Bintara Michael Kelly, seorang penyelam penyelamat yang tergabung dalam US Coast Guard atas keberanian, ketekunan, dan keterampilannya dalam menyelamatkan empat orang dari sebuah rakit penyelamat, dalam keadaan angin kencang dan gelombang tinggi pada musibah tenggelamnya Kapal Aaron dan Melissa II, 70 mil dari perairan Portland pada 14 November 2018.

Delegasi Indonesia juga dijadwalkan untuk menghadiri Resepsi Diplomatik yang diselenggarakan negara-negara anggota IMO yang lain. (*)

Mengenal Lebih Jauh Tentang IMO 
 
​International Maritime Organization (IMO) merupakan badan khusus PBB yang bertanggungjawab untuk keselamatan dan keamanan aktivitas pelayaran dan pencegahan polusi di laut oleh kapal.

IMO memiliki tugas secara teknis dalam pemutakhiran legislasi yang ada atau untuk mengembangkan dan mengadopsi peraturan baru, melalui pertemuan yang dihadiri oleh ahli maritim dari negara anggota, serta organisasi antar-pemerintah dan non-pemerintah lain seperti BIMCO, CMI, Greenpeace, dan IALA.

Hasil dari pertemuan komite dan sub-komite IMO adalah konvensi internasional yang komprehensif yang didukung dengan ratusan rekomendasi yang mengatur berbagai fase dalam bidang pelayaran internasional, yaitu:

Tujuan Kegiatanuntuk pencegahan kecelakaan, termasuk standar rancangan kapal, konstruksi, perlengkapan, kegiatan operasional dan ketenagakerjaan berdasarkan perjanjian internasional, antara lainInternational Convention for the Safety of Life at Sea (SOLAS) tahun 1974 dan 1978; Convention for the Prevention of Pollution from Ships (MARPOL) tahun 1973; dan Standards of Training, Certification and Watchkeeping for Seafarers (STCW) tahun 1978.

Halaman
1234

Berita Terkini