Ketua Umum terpilih Vox Point Indonesia Yohanes Handoyo Budhisejati menjelaskan isu-isu kebangsaan merupakan harga mati bagi Vox Point Indonesia.
Meski demikian ia mengakui bahwa tugas tersebut tidaklah mudah karena membutuhkan tanggung jawab yang besar.
Ia juga berterima kasih karena diberikan kesempatan untuk mengemban tugas yang dimandatkan kepadanya tersebut.
“Saya berterima kasih kepada semua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Vox Point Indonesia seluruh Indonesia yang telah memberikan kembali kepercayaan kepada saya untuk memimpin Vox Point Indonesia 4 tahun ke depan,” kata Handojo, Sabtu malam (16/11).
Ia menyebut kepercayaan yang diberikan harus dipertanggungjawabkan dengan karya-karya sesuai arah dasar dan visi misi Vox Point Indonesia hasil Kongers pertama.
Secara garis besar tugas utamanya adalah mengembangkan nilai-nilai kebangsaan.
“Saya dan pengurus baru berkomitmen untuk menata kembali roda organisasi agar Vox Point Indonesia dapat menjalankan tugas dan fungsinya di bidang sosial politik dan kebangsaan,” ungkapnya.
Menurutnya Vox Point Indonesia tidak bisa berjalan sendiri. Untuk itu Vox Point Indonesia akan menjalin kerja sama dengan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Keuskupan, dan organisasi Katolik lain, serta lembaga lintas agama dan kepercayaan lainnya.
Selain itu Vox Point Indonesia juga melakukan komunikasi dengan berbagai elemen masyarakat baik ormas maupun lembaga-lembaga negara.
“Kami sangat terbuka dengan pihak manapun terutama yang memiliki spirit kebangsaan. Kader-kader Vox Point Indonesia siap diutus dan tidak berkompromi soal nilai-nilai kebangsaan,” tegasnya.
Sementara Uskup Tanjung Selor Mgr. Paulinus Yan Olla yang memberikan pengukuhan pengurus Vox Point Indonesia 2019-2023 berpesan agar kongres ini menjadi kesempatan untuk menyadari kembali keberadaan Vox Point Indonesia di tengah masyarakat saat ini.
Ia mengajak para pengurus dan seluruh kader agar jangan cepat berpuas diri dengan hasil yang dicapai oleh Vox Point Indonesia selama ini.
Selain itu, Uskup Yan mengingatkan segala hal yang sifatnya seremonial dan formalitas akan cepat hancur karena tidak substansial.
“Jangan berhenti pada rangkaian struktur organisasi yang mentereng dan lengkap saja. Jangan pula berhenti dan terhibur karena sudah berkembang di puluhan kota,” kata dia.
Uskup Paulinus mengatakan Vox Point Indonesia harus bekerja keras berjuang melampaui itu terutama memperjuangkan nilai-nilai kebenaran. Dengan demikian, bukan hanya perjuangan fisik yang diutamakan melainkan nilai-nilai. Dalam hal ini program-program sangat penting akan tetapi spiritualitas yang lebih utama untuk kebaikan bersama.