Rocky Gerung Sebut Dungu, Ini Balasan Ruhut Sitompul Menyindir "Layu Sebelum Berkembang'
POS KUPANG.COM -- Inilah serangan balik Ruhut Sitompul pada Rocky Gerung saat Ruhut disebut dungu oleh filosof dari kampus Universitas Indonesia / UI itu.
Rocky Gerung menyebut panelis yang dihadirkan, terutama Ruhut Sitompul dengan istilah 'dungu' sehingga membuat Ruhut Sitompul menyuruh Rocky Gerung 'ngaca' (introspeksi diri).
Ruhut Sitompul pun menyerang balik dengan mempertanyakan pendidikan Rocky Gerung yang dia sinyalir tak sampai tuntas.
Aktivis sekaligus akademisi Rocky Gerung memang dikenal aktif dalam mengkritisi kebijakan pemerintah.
Kritikan yang pedas dari Rocky Gerung itu juga sering mengundang pro dan kontra.
Dalam kritikannya di media sosial, ia kerap kali menyebut istilah 'dungu'.
Istilah dungu tidak hanya dilontarkan di media sosialnya saat mengkritisi suatu masalah dalam negeri ini.
• EDAN Ayah Hamili Anak Kandung Minta Sang Anak Cari Pacar agar Bisa Bertanggungjawab,Ini yang Terjadi
• Sudah Jadi Anak Angkat, Ini Rencana Sarwendah & Ruben Onsu untuk Kakak & Adik Betrand, Adopsi Juga?
• Basuki Tjahaja Purnama dan Anies Memanas, Anies Bangun Kembali Kampung yang Pernah Dibongkar Ahok
• TRAGIS, Gadis 17 Tahun Diculik dari Rumah Nenek Lalu Diperkosa, Sempat Dibawa untuk Jadi ART
Saat menjadi bintang tamu di acara talk show QnA Metro TV dengan tema 'Dicari Warganet' yang ditayangkan pada Minggu (7/10/2019) malam, Rocky Gerung juga menyebut istilah 'dungu' kepada para panelis yang dihadirkan, termasuk politikus Ruhut Sitompul.
Ruhut tentu tak terima dengan sebutan dungu, meski dia merespon dengan tertawa ngakak.
Tapi serangan balik tetap dia siapkan.
Mengenai 'kedunguan' dan kepintaran, Ruhut Sitompul pun melontarkan pertanyaan pada Rocky Gerung.
"Dari tadi kau ngomong kepintaran, boleh tahu gelar apa aja sih, S1? terus apa lagi?," tanya Ruhut, seperti yang dikutip TribunNewsmaker di YouTube Q&A METRO TV yang diunggah Senin (7/10/2019).
Pertanyaan Ruhut Sitompul akhirnya membongkar jejak kuliah Rocky Gerung yang banyak berhenti di tengah jalan alias tak sampai lulus.
Bayangkan saja, dari lima kali kuliah, hanya di jurusan filsafat yang dia tuntaskan sampai lulus.