Pelaku mengancam akan memukul korban jika melawan. Selanjutnya, pelaku membuka pakaian dan memperkosa Mawar. Usai melampiaskan napsu bejatnya, pelaku lalu meninggalkan korban.
• TransNusa Masuk Rote, Bupati Paulina Haning Bungkam
Kepala SMP Negeri dimana Mawar bersekolah mengatakan, pihaknya memberikan perhatian khusus kepada Mawar. Guru BK ditugaskan memberikan konseling rutin kepada korban untuk memberikan kekuatan mental kepada korban.
"Saya sudah pesan ke guru-guru agar berikan perhatian khusus kepada korban. Kita jaga mental korban agar tidak drop. Prinsipnya kami di sekolah mendukung korban untuk tegap bersekolah," katanya.
Hal yang sama ia sampaikan kepada siswa siswi. "Saya sudah ingatkan anak didik saya agar tidak mengolok-olok korban. Saya pesan mereka kalau korban sedang 'sakit' jadi harus dijaga dengan baik. Kalau ada apa-apa dengan korban segera laporkan kepada guru," pesannya.
• Siswi 13 Tahun di SoE TTS Tetap Sekolah Meski Hamil, Korban Diperkosa Tetangga yang Baru Tamat SMP
Mengingat kondisi korban yang tengah berbadan dua dan sudah memasuki usia 6 bulan kehamilan, kepala sekolah juga akan berkonsultasi dengan dokter terkait kondisi kandungan korban tersebut. Untuk menjaga kesehatan dan keselamatan korban serta bayinya, maka saat usia kandungan korban menginjak 8 bulan korban akan diberikan izin untuk beristirahat.
Wali kelas Mawar memberikan perhatian khusus kepada korban baik dari segi kesehatan maupun materi belajar. Ia mengingatkan kepada anak muridnya untuk menjaga korban dan tidak boleh menganggu korban. "Saya pesan di anak-anak kalau korban sedang 'sakit' jadi harus dijaga," ingatnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten TTS, Edison Sipa mengaku kaget mendapat informasi siswi SMP korban perkosaan dikeluarkan dari sekolahnya di Amanuban Barat. Edison langsung menelepon kepala sekolah dan diminta mencabut kembali surat dikeluarkannya Mawar. Ia memerintahkan kepala sekolah menjemput korban agar tetap sekolah.
• Rahasia dan Khasiat Cincin Batu Akik Kecubung, Ustadz Abdul Somad Tunjukkan Ini
"Saya perintahkan agar korban harus kembali masuk sekolah karena itu haknya. Kecuali korban terganggu psikologinya dan tidak mau sekolah. Kalau itu lain lagi. Tetapi selama korban mau sekolah, korban memiliki hak untuk bersekolah. Jadi, saya sudah telepon kepala sekolah untuk jemput korban agar sekolah lagi," tegas Edison saat dihkonfirmasi melalui telepon, Senin (30/9/2019).
Dua Kali Minta Damai
Keluarga YB di Kecamatan Amanuban Barat, Kabupaten TTS melakukan pendekatan terhadap keluarga Mawar. Pelaku pemerkosaan, YB menginginkan kasus diselesaikan secara kekeluargaan.
Pihak YB meminta orangtua Mawar mencabut laporan polisi. Apabila dilakukan maka keluarga pelaku akan menikahkan YB dengan Mawar.
• Pemprov NTT Stop Pasok Air Tilong, Warga 14 Kelurahan Alami Krisis Terparah, Petani Menjerit
Permintaan itu ditolak mentah-mentah. Ibu dari Mawar menyatakan tidak ingin putrinya menikah walaupun saat ini sedang mengandung anak pelaku.
"Keluarga pelaku datang sudah dua kali ke rumah kasih duduk tempat sirih (sirih pinang) dengan maksud mau minta damai. Tapi saya tolak. Saya tidak mau anak saya nikah dengan dia. Saya mau pelaku diproses hukum," tandas ibu Mawar saat ditemui di kediamannya, Jumat (4/10/2019).
Mengenai kondisi Mawar, sang ibu menjelaskan, anaknya beserta bayi dalam kondisi sehat. Menurutnya, saat ini napsu makan anaknya naik. Belum lama ini, Mawar sudah mendapatkan imunisasi. Tanggal 15 Oktober mendatang, Mawar juga akan mulai mengikuti Posyandu.
• Progres Pembangunan Empat Puskesmas Model di TTU Baru Mencapai 20 Persen Lebih
Sang ibu mengaku siap membesarkan cucunya. "Saya siap rawat cucu saya. Nanti biar dia (Mawar) lanjut studi saya yang jaga dan urus cucu saya," ujarnya.