Renungan Kristen Protestan : “Merendahkan Harkat dan Martabat Sesama, Apa Untungnya?”

Editor: Rosalina Woso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pdt Lewisa Ademerince Manes STh

Ketaatan dan kesetiaan Nehemia, membuatnya mengenal dengan baik keluh kesah, kesukaran dan penderitaan bangsanya.

Pemerintah yang menyadari bahwa tugas yang diemban adalah dari Tuhan atau perpanjagan tangan Tuhan bagi kesejahteraan warga masyarakat sekaligus jemaat, maka akan dilaksanakan dengan penuh ketaatan dan kesetiaan. Gereja yang setia pada panggilannya adalah gereja yang taat dan setia melakukan perintah-perintah Tuhan.

Sepuluh perintah Tuhan (Kitab Keluaran 20:1-17) dan sebagaimana dirangkum Tuhan Yesus dalam perkataan-Nya  (Injil Matius 22:37-40).

Bentuk kasih dan pelayanan kepada Allah tercermin dalam pelayanan da kasih kita kepada sesama manusia terutama korban ketidakadilan, kejahatan kemanusiaan/human trafficking.

Belajar dari kepemimpinanan dan situasi yang dihadapi Nehemia menolong para pemimpin bangsa, daerah, gereja dan keluarga dalam beberapa hal: Menjadi pemimpin adalah panggilan Tuhan. Kesetiaan menyelamatkan orang-orang yang dipimpin dari setiap kesulitan.

Seorang pemimpin  harus memiliki hati yang peka dan belas kasih yang akan menjadikannya pemimpin berintegritas.

Hidup janganlah tergantung atau dikendalikan oleh keadaan susah atau senang, jangan juga dikendalikan oleh barang ataupun uang jika ya, maka seseorang bukan lagi manusia karena sama nilainya dengan barang atau boneka hidup.

Manusia sepenuh menyadari anugerah kehidupan dan keselamatan, sebagai kesempatan berharga untuk memberi makna terhadap kehidupan itu dengan bekerja dan melayani dalam ketaatan dan kesetiaan.

Tanah air di mana kita dilahirkan menjadi tanggung jawab bersama untuk mengelolanya bagi kesejahteraan. Sebagai pemimpin dalam bangsa, gereja dan keluarga diberi tugas untuk  memprakarsai setiap perubahan.

Karena itu mesti cerdas, kreatif dan inofatif, sehingga bangsa dan umat Tuhan tidak tertinggal dari perkembangan. Nehemia tidak saja seorang nabi Tuhan tetapi pemimpin bangsa yang berhasil, karena itu nama dan karyanya tercatat dalam Alkitab.

Sebuah harapan menyertai refleksi ini, bahwa dalam keadaan apapun, harkat dan martabat manusia sebagai makluk ciptaan Tuhan yang mulia menjadi keutamaan dalam setiap kepentingan dan pelayanan.

Manusia yang bermartabat adalah yang menghargai martabat sesamanya.

Roh kudus menolong kita dalam tugas dan pelayanan yang dipercayakan kepada kita sekalian. Amin. (*)

Berita Terkini