Bali United:
Ilija Spasojevic (Montonegro)
Stefano Lilipaly (Belanda)
Tira Persikabo:
Zoubairou Garba (Kamerun)
Osas Saha (Nigeria)
Madura United:
Greg Nwokolo (Nigeria)
Alberto Goncalves (Brasil)
Persib Bandung:
Kim Kurniawan (Jerman)
Esteban Vizcarra (Argentina)
Persebaya Surabaya:
Otavio Dutra (Brasil)
Bhayangkara FC:
Herman Dzumafo (Kamerun)
Borneo FC:
Diego Michels (Belanda)
Kalteng Putra:
OK John (Nigeria)
PSS Sleman:
Tidak Ada
Persipura Jayapura:
Tidak Ada
PSIS Semarang:
Tidak Ada
Arema FC:
Tidak Ada
Perseru Badak Lampung:
Tidak Ada
Persela Lamongan:
Tidak Ada
Barito Putera:
Tidak Ada
Persija Jakarta:
Tidak Ada
Semen Padang:
Tidak Ada
Sorot Sektor Pertahanan
Mantan pelatih Persib Bandung, Indra Thohir memberikan komentar lini pertahanan Maung Bandung.
Selama putaran pertama kompetisi Liga 1, Persib Bandung memang telah kemasukan sebanyak 25 gol dalam 17 pertandingan.
Dikutip TribunWow.com dari TribunJabar.com, Senin (9/9/2019) hasil tersebut membuat mantan pelatih Persib Bandung, Indra Thohir mengatakan bahwa perhatian lebih harusnya dilakukan secara menyeluruh pada lini belakang Maung Bandung.
Selain itu pria berusia 78 tahun tersebut mengungkapkan bahwa untuk mencetak gol tidak hanya bergantung pada lini depan Persib Bandung.
"Makanya pemain belakang harus jadi perhatian lebih besar," ucap Indra Thohir.
"Sekarang main bola itu pemain depan itu tidak selalu harus yang mencetak gol, yang membuat gol itu bisa dari tengah dan belakang," imbuhnya.
Pelatih terbaik Asia tahun 1995 tersebut juga menyatakan bahwa tidak hanya pemain yang harus berbenah.
"Jadi menurut saya harus menyamakan visi dari semua manajemen, suporter, pemain dan pelatih dalam membangun Persib," tambahnya.
Indra Thohir saat ditemui TribunJabar.co.id dirumahnya, Minggu (30/7/2017) (Tribun Jabar/Ferdyan Adhy Nugraha)
Sebelumnya, pelatih kiper Persib Bandung, Gatot Prasetyo juga mengatakan bahwa evaluasi akan dilakukan secara menyeluruh pada lini belakang Maung Bandung.
Apalagi, banyaknya gol yang dicetak oleh lawan ke gawang Persib Bandung tidak bisa hanya dibebankan pada penjaga gawang.
Kurangnya kordinasi pada lini belakang juga menjadi alasan Persib Bandung sering kebobolan sehingga diskusi harus dilakukan oleh tim pelatih Persib Bandung untuk lebih baik lagi.
"Tentunya jadi bahan evaluasi dari jumlah gol, bagaimana prosesnya, cukup jadi warning untuk kami. Evaluasi tentunya secara menyeluruh dari awal atau sebelum terjadinya gol," ucap Gatot pada Jumat (6/7/2019), seperti dikutip TribunWow.com dari persib.co.id.
"Ada gol karena peran penjaga gawang sendiri. Tapi ada juga dari sisi koordinasi di belakang, komunikasi dan banyak hal yang harus dicermati," lanjutnya.
"Ada waktu untuk kami melakukan perbaikan termasuk pergantian pemain dan meningkatkan komunikasi supaya lebih baik lagi di lini belakang," imbuh Gatot.
Meskipun demikian, Gatot sudah puas dengan kinerja penjaga gawang yang dimiliki Persib Bandung.
Gatot juga menambahkan bahwa ketiga penjaga gawang yang dimiliki Persib Bandung, yakni I Made Wirawan, Dhika Bhayangkara, dan Aqil Savik hanya perlu meningkatkan kebugaran sebelum putaran kedua Liga 1 2019 kembali bergulir.
"Ini ada berapa hari cukup waktu untuk menyiapkan tiga kiper kami, supaya kalau kebugaran mereka bisa berimbang," ucap Gatot.
"Jadi saat kompetisi panjang kami tidak risau di posisi penjaga gawang," imbuhnya. (*)
(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Selain Kalah di Pemain Naturalisasi, Persib dan Bali United Kalah dari 'Aroma Belanda' PSM
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Ananda Putri Octaviani