Esteban Vizcarra bersama Fabiano Beltrame mengikuti latihan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Minggu (24/3/2019) (laman persib.co.id)
Sebelumnya, pelatih Persib Bandung, Robert Alberts mengaku sangat menyayangkan hal tersebut.
Padahal Robert Alberts berencana akan menjadikan Fabiano Beltrame tembok tangguh di lini belakang Persib Bandung pada putaran kedua bersama Nick Kuipers.
"Pertanyaan besarnya hanya Fabiano, sayangnya dia masih belum bisa bermain padahal dirinya saya rasa bisa banyak berkontribusi di putaran kedua. Kami sudah menghitung (jadi bagian tim di putaran kedua) tapi harus tertunda," ujar Robert Alberts, Selasa (10/9/2019), dikutip TribunWow.com dari Simamaung.com.
Menurut Robert Alberts, situasi yang dialami oleh Fabiano Beltrame bisa berpengaruh pada kondisi psikologis.
Sedangkan kerugian untuk Persib Bandung adalah tidak bisa memanfaatkan pemain berkualitas.
"Itu sangat disayangkan baik untuk Fabiano maupun Persib Bandung karena dia pemain berkualitas yang tidak bisa kami maksimalkan musim ini," imbuhnya.
Persib Bandung, Bali United, Persebaya Kalah Pemain Naturalisasi dan Aroma Belanda PSM Makassar
Setelah sebelumnya PSM Makassar mendapatkan predikat sebagai tim yang berisikan pemain naturalisasi terbanyak, dibandingkan Persib Bandung dan Bali United, kini julukan lain juga muncul.
Ya PSM Makassar bisa disebut sebagai tim yang paling kental dengan 'Aroma Belanda' di Liga 1 2019 dibandingkan klub lain semisal Persib Bandung dan Bali United
Saat PSM Makassar mempunyai empat pemain yang berdarah Belanda, lebih besar jumlahnya dibandingkan dengan Persib Bandung dan Bali United
Mereka adalah Wiljan Pluim, Mark Klok, Raphael Maitimo, dan pemain baru Ezra Walian.
Namun untuk Raphael Maitimo dan Ezra Walian sudah menjadi warga negara Indonesia (WNI).
PSM Makassar juga mengalahkan dua tim yang juga dihuni darah-darah Belanda, seperti Bali United dan Persib Bandung.
Bali United saat mempunyai tiga pemain berdarah Belanda, yaitu Melvin Platje, Stefano Lilipaly, dan Irfan Bachdim.