Liga 1 2019

Bertahan, Dijual atau Dipinjamkan? Begini Nasib Fabiano Beltrame di Persib Bandung

Editor: Ferry Ndoen
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bek Persib Bandun, Fabiano Beltrame hampir jadi WNI

POS KUPANG.COM -Sebuah pertanyaan muncul menyusul nasib Fabiano Beltrame yang terkatung-katung di Persib Bandung.

Apakah Fabiano Beltrame masih tetap dipertahankan atau malah dilepas atau mungkin dipinjamkan oleh Persib Bandung.

Sampai saat ini Fabiano Beltrame belum juga berganti kewargaraan dari Brasil menjadi Indonesia.

Padahal bursa transfer paruh musim Liga 1 2019 akan ditutup pada 19 September mendatang.

n Anak Asuhnya

James Wesli Pimpin POBSI Kota Kupang Periode 2019-2023

Semenjak putaran pertama, Fabiano Beltrame tidak terdaftar sebagai pemain Persib Bandung di Liga 1 2019.

Fabiano Beltrame hanya menghabiskan waktu dengan hanya mengikuti latihan saja.

Bersama Persib Bandung, Fabiano Beltrame memang tidak memakai slot pemain asing yang diberikan oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB).

Saat ini jatah pemain asing Persib Bandung sudah terisi penuh, yaitu Nick Kuipers, Kevin van Kippersluis, Ezechiel Ndouassel dan Omid Nazari.

Bahkan manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar mengaku sudah pasrah dengan nasib Fabiano Beltrame.

Umuh Muchtar merasa kasihan kepada Fabiano Beltrame yang tidak bisa mendapatkan kesempatan bermain di kompetisi resmi.

"Pasrah saja rugi, kasihan Fabianonya juga, kariernya. Walaupun tetap berlatih tapi dia kan butuh main," ujar Umuh Muchtar, Selasa (10/9/2019), dikutip TribunWow.com dari Bobotoh.id.

Selain itu, Umuh juga tidak bisa memastikan apakah akan tetap mempertahankan Fabiano atau tidak.

Menurutnya, nasib Fabiano akan diserahkan kepada manajemen.

"Ke depan kalau masih bisa lihat dulu, itu urusan manajemen tapi mereka suka bicara sama kita," jelasnya.

Esteban Vizcarra bersama Fabiano Beltrame mengikuti latihan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Minggu (24/3/2019) (laman persib.co.id)

Sebelumnya, pelatih Persib Bandung, Robert Alberts mengaku sangat menyayangkan hal tersebut.

Padahal Robert Alberts berencana akan menjadikan Fabiano Beltrame tembok tangguh di lini belakang Persib Bandung pada putaran kedua bersama Nick Kuipers.

"Pertanyaan besarnya hanya Fabiano, sayangnya dia masih belum bisa bermain padahal dirinya saya rasa bisa banyak berkontribusi di putaran kedua. Kami sudah menghitung (jadi bagian tim di putaran kedua) tapi harus tertunda," ujar Robert Alberts, Selasa (10/9/2019), dikutip TribunWow.com dari Simamaung.com.

Menurut Robert Alberts, situasi yang dialami oleh Fabiano Beltrame bisa berpengaruh pada kondisi psikologis.

Sedangkan kerugian untuk Persib Bandung adalah tidak bisa memanfaatkan pemain berkualitas.

"Itu sangat disayangkan baik untuk Fabiano maupun Persib Bandung karena dia pemain berkualitas yang tidak bisa kami maksimalkan musim ini," imbuhnya. 

Persib Bandung, Bali United, Persebaya Kalah Pemain Naturalisasi dan Aroma Belanda PSM Makassar

Setelah sebelumnya PSM Makassar mendapatkan predikat sebagai tim yang berisikan pemain naturalisasi terbanyak, dibandingkan Persib Bandung dan Bali United, kini julukan lain juga muncul.

Ya PSM Makassar bisa disebut sebagai tim yang paling kental dengan 'Aroma Belanda' di Liga 1 2019 dibandingkan klub lain semisal Persib Bandung dan Bali United

Saat PSM Makassar mempunyai empat pemain yang berdarah Belanda, lebih besar jumlahnya dibandingkan dengan Persib Bandung dan Bali United

Mereka adalah Wiljan Pluim, Mark Klok, Raphael Maitimo, dan pemain baru Ezra Walian.

Namun untuk Raphael Maitimo dan Ezra Walian sudah menjadi warga negara Indonesia (WNI).

PSM Makassar juga mengalahkan dua tim yang juga dihuni darah-darah Belanda, seperti Bali United dan Persib Bandung.

Bali United saat mempunyai tiga pemain berdarah Belanda, yaitu Melvin Platje, Stefano Lilipaly, dan Irfan Bachdim.

Namun, hanya Melvin Platje yang saat ini masih berkewarganegaraan Belanda, sedangkan Irfan dan Stefano sudah menjadi WNI.

Sementara itu Persib Bandung juga tidak terlepas dengan aroma Belanda.

Persib Bandung mempunyai dua pemain dari Belanda, Nick Kuipers dan Kevin Van Kipperslui.

Ditambah dengan sang pelatih yang juga dari Belanda, Robert Alberts.

Sedangkan untuk urusan pemain naturalisasi, Bali United dan Persib Bandung juga kalah dengan PSM Makassar.

PSM Makassar mempunyai tiga pemain yang sudah dinaturalisasi menjadi WNI, mereka adalah Guy Junior, Raphael Maitimo, dan Ezra Walian.

Jumlah tersebut masih berpeluang bertambah, dengan Mark Klok yang tidak lama lagi akan berganti kewarganegaraan Indonesia.

Bali United dan Persib Bandung hanya mempunyai dua pemain naturalisasi.

Di Persib Bandung ada Kim Kurniawan dan Esteban Vizcarra, sedangkan di Bali United ada Ilja Spasojevic dan Stefano Lilipaly.

Persib Bandung kemungkinan akan bertambah, setelah nantinya Fabiano Beltrame sudah merampungkan proses naturalisasinya.

Berikut Daftar Lengkap Pemain Naturalisasi di Liga 1 2019:

PSM Makassar:

Raphael Maitimo (Belanda)

Ezra Walian (Belanda)

Guy Junior (Kamerun)

Bali United:

Ilija Spasojevic (Montonegro)

Stefano Lilipaly (Belanda)

Tira Persikabo:

Zoubairou Garba (Kamerun)

Osas Saha (Nigeria)

Madura United:

Greg Nwokolo (Nigeria)

Alberto Goncalves (Brasil)

Persib Bandung:

Kim Kurniawan (Jerman)

Esteban Vizcarra (Argentina)

Persebaya Surabaya:

Otavio Dutra (Brasil)

Bhayangkara FC:

Herman Dzumafo (Kamerun)

Borneo FC:

Diego Michels (Belanda)

Kalteng Putra:

OK John (Nigeria)

PSS Sleman:
Tidak Ada

Persipura Jayapura:
Tidak Ada

PSIS Semarang:
Tidak Ada

Arema FC:
Tidak Ada

Perseru Badak Lampung:
Tidak Ada

Persela Lamongan:
Tidak Ada

Barito Putera:
Tidak Ada

Persija Jakarta:
Tidak Ada

Semen Padang:
Tidak Ada

Sorot Sektor Pertahanan

Mantan pelatih Persib Bandung, Indra Thohir memberikan komentar lini pertahanan Maung Bandung.

Selama putaran pertama kompetisi Liga 1, Persib Bandung memang telah kemasukan sebanyak 25 gol dalam 17 pertandingan.

Dikutip TribunWow.com dari TribunJabar.com, Senin (9/9/2019) hasil tersebut membuat mantan pelatih Persib Bandung, Indra Thohir mengatakan bahwa perhatian lebih harusnya dilakukan secara menyeluruh pada lini belakang Maung Bandung.

Selain itu pria berusia 78 tahun tersebut mengungkapkan bahwa untuk mencetak gol tidak hanya bergantung pada lini depan Persib Bandung.

"Makanya pemain belakang harus jadi perhatian lebih besar," ucap Indra Thohir.

"Sekarang main bola itu pemain depan itu tidak selalu harus yang mencetak gol, yang membuat gol itu bisa dari tengah dan belakang," imbuhnya.

Pelatih terbaik Asia tahun 1995 tersebut juga menyatakan bahwa tidak hanya pemain yang harus berbenah.

"Jadi menurut saya harus menyamakan visi dari semua manajemen, suporter, pemain dan pelatih dalam membangun Persib," tambahnya.

Indra Thohir saat ditemui TribunJabar.co.id dirumahnya, Minggu (30/7/2017) (Tribun Jabar/Ferdyan Adhy Nugraha)

Sebelumnya, pelatih kiper Persib Bandung, Gatot Prasetyo juga mengatakan bahwa evaluasi akan dilakukan secara menyeluruh pada lini belakang Maung Bandung.

Apalagi, banyaknya gol yang dicetak oleh lawan ke gawang Persib Bandung tidak bisa hanya dibebankan pada penjaga gawang.

Kurangnya kordinasi pada lini belakang juga menjadi alasan Persib Bandung sering kebobolan sehingga diskusi harus dilakukan oleh tim pelatih Persib Bandung untuk lebih baik lagi.

"Tentunya jadi bahan evaluasi dari jumlah gol, bagaimana prosesnya, cukup jadi warning untuk kami. Evaluasi tentunya secara menyeluruh dari awal atau sebelum terjadinya gol," ucap Gatot pada Jumat (6/7/2019), seperti dikutip TribunWow.com dari persib.co.id.

"Ada gol karena peran penjaga gawang sendiri. Tapi ada juga dari sisi koordinasi di belakang, komunikasi dan banyak hal yang harus dicermati," lanjutnya.

"Ada waktu untuk kami melakukan perbaikan termasuk pergantian pemain dan meningkatkan komunikasi supaya lebih baik lagi di lini belakang," imbuh Gatot.

Meskipun demikian, Gatot sudah puas dengan kinerja penjaga gawang yang dimiliki Persib Bandung.

Gatot juga menambahkan bahwa ketiga penjaga gawang yang dimiliki Persib Bandung, yakni I Made Wirawan, Dhika Bhayangkara, dan Aqil Savik hanya perlu meningkatkan kebugaran sebelum putaran kedua Liga 1 2019 kembali bergulir.

"Ini ada berapa hari cukup waktu untuk menyiapkan tiga kiper kami, supaya kalau kebugaran mereka bisa berimbang," ucap Gatot.

"Jadi saat kompetisi panjang kami tidak risau di posisi penjaga gawang," imbuhnya. (*)

(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Selain Kalah di Pemain Naturalisasi, Persib dan Bali United Kalah dari 'Aroma Belanda' PSM 
Penulis: Elfan Fajar Nugroho 
Editor: Ananda Putri Octaviani

Berita Terkini