Sekitar 100 orang masyarakat desa Toblopo nampak duduk di tepi Embung untuk menyaksikan proses evakuasi korban.
Begitu jenazah korban terlihat, tangis histeris keluarga korban langsung pecah.
Jenazah korban yang sudah mulai kaku lalu di angkat dari air dan dibawa ke rumah duka.
• Bukan Erwin Ramdani, Robert Alberts Malah Puji 2 Pemain Asing Ini Saat Persib Kalahkan PSS Sleman
• Peringatan Dini BMKG Hari Ini, Empat Pulau di NTT Diprediksi Berpotensi Terjadi Angin Kencang
Keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi dan menerima kematian korban sebagai musibah.
Jenazah korban rencananya akan dimakamkan di samping jenazah sang cucu sesuai permintaan korban sebelum meninggal.
Hal itu dimaksudkan agar keluarga korban bisa sering melihat makamnya. (Reporter Pos Kupang. Com, Dion Kota)