Tarian Bersama Tutup Opening Ceremony The 7th Community Outreach Program 2019 Unwira Kupang

Penulis: Gecio Viana
Editor: Rosalina Woso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana menari bersama dalam Opening Ceremony The 7th Community Outreach Program (COP) 2019 Universitas Widya Mandira (Unwira) Kupang di Aula Gedung FKIP Unwira Penfui, Kota Kupang, Jumat (26/7/2019) malam

"Yang diinginkan oleh Unwira dan Petra Surabaya adalah mereka bukan hanya berada di ruang kelas akan tetapi berada di tengah masyarakat dan membantu masyarakat," jelasnya.

Selama 11 hari, para mahasiswa akan menjalankan dua program, yakni program fisik dan non fisik.

Kegiatan fisik, lanjut Fernandez, mahasiswa akan akan membantu masyarakat membangun kamar mandi umum di dusun Oebat, Desa Tesbatan dan menata sekaligus mempercantik destinasi wisata Air Terjun Tesbatan.

Untuk kegiatan non fisik, mahasiswa akan mengadakan posko belajar bagi peserta didik untuk memahami sejumlah mata pelajaran di sekolahnya.

"Akan diadakan posko belajar dimana akan dimanfaatkan masyarakat lebih khusus anak-anak untuk belajar matematika, ipa atau lainnya," ujarnya.

Melalui rangkaian kegiatan ini, diharapkan mahasiswa mampu bersosialisasi dan mengaktualisasikan dirinya di tengah masyarakat.

"Suatu saat mereka selesai kuliah lalu bekerja kan tidak hanya di kantor. Akan tetapi di tengah masyarakat. Ini menjadi bekal pengalaman bagi mereka," katanya.

Sementara itu, Rektor Unwira Kupang, P. Dr. Philipus Tule, SVD menyebut COP 2019 merupakan satu kegiatan seperti Kerja Kuliah Nyata (KKN).

Namun, yang membedakan adalah peserta dalam KKN ini bukan saja mahasiswa yang berasal dari Unwira Kupang dan Universitas Petra Surabaya, namun terdapat peserta dari universitas yang berasal dari luar negeri.

"Kegiatan ini seperti KKN Internasional dengan tujuan para mahasiswa keluar dari kampus dan melepas kebiasaan kegiatan belajar di kampus dan sekarang belajar di masyarakat," paparnya.

Saat berada di masyarakat, para mahasiswa akan berbaur dengan masyarakat, Pemerintah desa, tokoh masyarakat sambil mempelajari keadaan ekonomi, sosial, budaya dan kearifan lokal masyarakat.

"Kehadiran mereka bukan saja membawa teori dan mempraktikkan di masyarakat. Akan tetapi membawa semangat perubahan dan pembangunan baru di tengah masyarakat," ujarnya.

Melalui kegiatan ini, para mahasiswa antar universitas serta berasal dari tiga negara ini dapat bekerja sama sebagai satu tim di tengah masyarakat.

"Nah. Inilah bagian dari kerja sama internasional antar perguruan tinggi," ungkapnya.

Setelah 5 kali penyelenggaraan program oleh Universitas Petra Surabaya, tutur Philipus, tahun 2020, pihaknya dipercaya sebagai penyelenggara.

Komisi IV Tagih Laporan Penyelesaian Pengaduan Dugaan Sunat Dana PKH Dari Dinas Sosial

"Ke depannya akan lebih banyak mengundang mahasiswa dari luar negeri. Lalu, setelah lima tahun bermitra, tahun depan kami sudah dipercaya menjadi host dan menjadi organizer dalam kegiatan ini," katanya.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana)

Berita Terkini