Tarian Bersama Tutup Opening Ceremony The 7th Community Outreach Program 2019 Unwira Kupang
POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Tarian bersama menutup Opening Ceremony The 7th Community Outreach Program (COP) 2019 Universitas Widya Mandira (Unwira) Kupang, Jumat (26/7/2019) malam.
Tampak Rektor Unwira Kupang, P. Dr. Philipus Tule, SVD mengambil bagian dalam tarian bersama yang penuh keakraban dan kekeluargaan yang digelar di Aula Gedung FKIP Unwira Penfui, Kota Kupang.
Selain Rektor Unwira, hadir pula Wakil Rektor (WR) I Unwira, Dr. Ir Yos Lay Nurak, M.Si, Wakil Rektor (WR) II Universitas Petra Surabaya, Agus Arianto Toly, S.E.,Ak., MSA; Supervisor Universitas Dongseo Korea Selatan, Mr Park.
Selain itu, turut bergabung para mahasiswa dari Universitas Kristen Petra Surabaya, Universitas Dongseo Korea Selatan dan Hongkong University of Science and Technology serta para dosen dan tenaga kependidikan Unwira Kupang.
Para peserta kegiatan menari bersama sambil membentuk lingkaran sembari memegang tangan antar satu dengan peserta lainnya.
Sebelumnya, peserta kegiatan dihibur dengan tarian, dance dari para mahasiswa yang berasal dari berbagai universitas tersebut.
Ketua panitia The 7th Community Outreach Program (COP) 2019, Aloysius Joakim Fernandez, S.Si., M.Si disela kegiatan mengatakan, COP merupakan kerja sama Unwira Kupang bersama Universitas Kristen Petra Surabaya sebagai wujud pengalaman pengabdian kepada masyarakat.
selain itu, terdapat dua Universitas yang menjadi partner dalam COP 2019 yakni Universitas Dongseo Korea Selatan dan Hongkong University of Science and Technology.
Total mahasiswa yang terlibat dalam program ini sebanyak 67 mahasiswa yang terdiri dari sebanyak 34 mahasiswa Unwira Kupang, 25 mahasiswa dari Universitas Petra Surabaya, 7 mahasiswa dari Universitas Dongseo Korea Selatan dan 1 mahasiswa dari Hongkong University of Science and Technology.
"Kegiatan ini salah satu bentuk tri darma perguruan tinggi ke tiga yakni pengabdian kepada masyarakat. Mereka akan akan tinggal bersama masyarakat atau live in di tengah masyarakat," kata Fernandez.
Para mahasiswa akan melakukan live in sejak 27 Juli - 6 Agustus 2019 di dua dusun di Desa Tesbatan, Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang.
"Pelepasan akan dilakukan besok pada hari Sabtu (27/7/2019) pagi pukul 08.00 Wita," paparnya.
Di desa tersebut, para mahasiswa dapat merasakan langsung kehidupan dan karakteristik masyarakat desa.
Selain itu, mahasiswa diharapkan dapat membantu dan membangun sumber daya yang ada di desa tersebut.
"Yang diinginkan oleh Unwira dan Petra Surabaya adalah mereka bukan hanya berada di ruang kelas akan tetapi berada di tengah masyarakat dan membantu masyarakat," jelasnya.
Selama 11 hari, para mahasiswa akan menjalankan dua program, yakni program fisik dan non fisik.
Kegiatan fisik, lanjut Fernandez, mahasiswa akan akan membantu masyarakat membangun kamar mandi umum di dusun Oebat, Desa Tesbatan dan menata sekaligus mempercantik destinasi wisata Air Terjun Tesbatan.
Untuk kegiatan non fisik, mahasiswa akan mengadakan posko belajar bagi peserta didik untuk memahami sejumlah mata pelajaran di sekolahnya.
"Akan diadakan posko belajar dimana akan dimanfaatkan masyarakat lebih khusus anak-anak untuk belajar matematika, ipa atau lainnya," ujarnya.
Melalui rangkaian kegiatan ini, diharapkan mahasiswa mampu bersosialisasi dan mengaktualisasikan dirinya di tengah masyarakat.
"Suatu saat mereka selesai kuliah lalu bekerja kan tidak hanya di kantor. Akan tetapi di tengah masyarakat. Ini menjadi bekal pengalaman bagi mereka," katanya.
Sementara itu, Rektor Unwira Kupang, P. Dr. Philipus Tule, SVD menyebut COP 2019 merupakan satu kegiatan seperti Kerja Kuliah Nyata (KKN).
Namun, yang membedakan adalah peserta dalam KKN ini bukan saja mahasiswa yang berasal dari Unwira Kupang dan Universitas Petra Surabaya, namun terdapat peserta dari universitas yang berasal dari luar negeri.
"Kegiatan ini seperti KKN Internasional dengan tujuan para mahasiswa keluar dari kampus dan melepas kebiasaan kegiatan belajar di kampus dan sekarang belajar di masyarakat," paparnya.
Saat berada di masyarakat, para mahasiswa akan berbaur dengan masyarakat, Pemerintah desa, tokoh masyarakat sambil mempelajari keadaan ekonomi, sosial, budaya dan kearifan lokal masyarakat.
"Kehadiran mereka bukan saja membawa teori dan mempraktikkan di masyarakat. Akan tetapi membawa semangat perubahan dan pembangunan baru di tengah masyarakat," ujarnya.
Melalui kegiatan ini, para mahasiswa antar universitas serta berasal dari tiga negara ini dapat bekerja sama sebagai satu tim di tengah masyarakat.
"Nah. Inilah bagian dari kerja sama internasional antar perguruan tinggi," ungkapnya.
Setelah 5 kali penyelenggaraan program oleh Universitas Petra Surabaya, tutur Philipus, tahun 2020, pihaknya dipercaya sebagai penyelenggara.
• Komisi IV Tagih Laporan Penyelesaian Pengaduan Dugaan Sunat Dana PKH Dari Dinas Sosial
"Ke depannya akan lebih banyak mengundang mahasiswa dari luar negeri. Lalu, setelah lima tahun bermitra, tahun depan kami sudah dipercaya menjadi host dan menjadi organizer dalam kegiatan ini," katanya.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana)