"Dari sisi olahraga dan entertainment saya merasa terhibur, ini luar biasa," ujarnya.
Dilihat dari animo masyarakat, jelas Danrem, perhelatan tersebut sudah cukup menghibur masyarakat. Ia mengatakan mudah-mudahan ke kegiatan depan tetap diadakan dan mastakark terhibur. .
Menyinggung soal potensi atlet tinju dari Flobamora, Danrem mengaku cukup menjanjikan. Ia mengatakan, potensi tersebut tunggal dipoles saja sehingga dapat menghasilkan atlet atlet profesional yang mampu bersaing dan menjadi juara hingga level internasional.
Ia juga mengatakan bahwa dengan suksesnya perhelatan ini tentu akan menarik lebih banyak promotor tinju ke NTT.
"Bagus untuk penyaluran bakat daripada pemuda berkelahi di jalan. Mudah mudahan animo tinju bisa tertarik, terutama para promotor," katanya.
Senada, Danlanud El Tari juga menyampaikan hal yang sama. Ia mengaku mendapat suguhan pertunjukan tinju yang menarik dan menghibur.
Dalam the Battle Border juga menampilkan satu petinju dari Dirgantara Boxing Camp yakni Emanuel Nahak. Danlanud El Tari Kupang mengatakan Dirgantara Boxing Camp dibawah Markas Besar TNI AU juga turut ambil bagian.
Ia mengatakan, Iven Iven seperti ini penting untuk meningkatkan. Kualitas atlet terutama atlet atlet potensial dari daerah.
Norma Tafuli, seorang penonton yang khusus datang dari TTU untuk menyaksikan fuel perebutan juara dunia ini mengaku senang.
Ia mengatakan euforia penonton dan suasana pertandingan terlebih pada kelas utama sulit untuk dibahasakan.
Ia mengatakan bahwa ini merupakan pengalaman pertamanya menyaksikan tinju.
Namun demikian ia benar benar menikmati tontonan dari awal sampai akhir. Baik dari partai partai tinju maupun hiburan yang dutampolkan.
Jauh Lebih Pendek, Petinju Asal SoE Ini Mampu Menang KO atas Petinju Timor Leste
Silem Serang, petinju asal SoE, NTT, tampil memukau di partai tambahan gelaran tinju The Border Battle yang diadakan di Gedung Olahraga Kupang, Minggu (7/7/2019).
Kendati tubuhnya jauh lebih pendek dibandingkan lawannya, Felipe Atade dari Timor Leste, Silem mampu membuat Felipe kesulitan meladeninya. Bahkan di Ronde II, Felipe nyaris terjatuh akibat hook keras dari tangan kanan Silem.