Hal ini mirip dengan hak antara orang tua dan anak. Terlalu banyak dalil yang mengingatkan kewajiban anak untuk berbakti dan berbuat baik kepada orang tua, tidak sebagaimana dalil yang mengingatkan orang tua untuk berbuat baik kepada anak. Hal ini karena kebanyakan kesalahan adalah pada anak-anak yang kurang berbakti kepada orang tuanya. Adapun orang tua pada umumnya sangat perhatian terhadap anak bahkan terkadang berlebihan kasih sayang kepada anak, sehingga dalil yang memerintahkan untuk berbuat baik kepada anak hanya sedikit dibanding dalil untuk berbakti kepada orang tua.
Kelima : Sebagian orang menyangka bahwa hadits “laknat malaikat” ini hanya berkaitan dengan kemaslahatan suami, padahal barang siapa yang merenungkan dengan baik ternyata hadits ini juga berkaitan dengan kemaslahtan istri.
Seorang wanita tentu tidak ridho jika suaminya menyalurkan syahwatnya di tempat yang haram. Seorang wanita sangat cemburu jika suaminya “baru berkeinginan” untuk melakukan hal yang haram tersebut, apalagi jika sampai melakukannya. Tentunya hal ini melazimkan hendaknya sang wanita siap untuk melayani suaminya agar menyalurkan syahwatnya pada dirinya.
Semakin seorang wanita menolak untuk digauli maka semakin besar potensi dalam diri suaminya untuk menyalurkan syahwatnya di tempat yang lain, yang hal ini terpendam di hati suaminya dan terkadang lisannya pun mengungkapkannya.
Dan kenyataannya bahwa semakin sang wanita siap melayani suaminya maka suaminya akan semakin mencintainya dan semakin indah keharmonisan hidup rumah tangga mereka.
Kelima poin di atas menegaskan bahwa seorang wanita berusaha untuk bisa melayani hasrat suaminya, dan sebaliknya juga seorang suami. Akan tetapi memang tidak bisa kita katakan bahwa jika suami menolak ajakan istri maka iapun akan dilaknat malaikat, karena tidak ada dalil yang tegas akan hal ini. Lagi pula memang lelaki yang mencari nafkah bukan sang wanita, jika sang lelaki tidak memberi nafkah maka sang wanita tidak wajib melayani sang suami.
Tentunya sang suami hendaknya berusaha juga melayani hasrat sang istri, bahkan ini adalah perkara yang wajib -sebagaima telah lalu penjelasannya di atas- agar kehidupan rumah tangga bisa semakin harmonis. Bukan cuma suami yang butuh untuk dipuaskan hasratnya, bukan hanya suami yang butuh untuk menundukan pandangannya, dan bukan hanya suami yang butuh untuk menjaga kemaluan dan kehormatannya…, istri juga demikian membutuhkan itu semua.
Wallahu a’lam bisshowab. (*)
• Begini 5 Cara Mudah Melihat Siapa Saja yang Sudah Membaca Pesanmu di Grup WhatsApp,
• Marko Simic Menyesal Baru Mencetak Satu Gol Bersama Persija Jakarta, Nyaman Bersama Julio Banuelos
• Keinginan Jenguk Anak, Ibu Ini Temukan Putranya Gantung Diri di Kamar Kos, Ini Kronologi
• Live Streaming PSM vs Madura United, Leg 1 Piala Indonesia
• Pengertian Istilah Penanggulangan Bencana Berbeda PP dan Permendagri, Pemdes Bingung
Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com :https://pekanbaru.tribunnews.com/2019/06/30/istri-menolak-ajakan-suami-berhubungan-intim-begini-hukumnya-dalam-islam?page=all