Tahun 2020 Manggarai Bebas BAB Sembarangan dan Jadi Pilot Project di NTT

Penulis: Aris Ninu
Editor: Kanis Jehola
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi NTT, Julie Laiskodat didampingi Bupati Manggarai dan Wabup Manggarai sedang memberikan keterangan kepada wartawan terkait program BAB di Manggarai saat berkunjung ke Manggarai.

Pada Tahun 2020 Kabupaten Manggarai Bebas BAB Sembarangan dan Jadi Pilot Project di Provinsi NTT

POS-KUPANG.COM | RUTENG - Pemkab Manggarai telah berkomitmen pada tahun 2020 semua desa di Manggarai akan bebas buang air besar (BAB) sembarangan.

Komitmen pemerintah tersebut sudah dituangkan dalam berita acara yang ditandatagani Bupati Manggarai, Dr. Deno Kamelus, S.H, M.H, para camat, kades dan lurah serta Tim Penggerak PKK Manggarai dan NTT.

Odorikus Butuh Waktu 10 Tahun Jadi Anggota DPRD Nagekeo

Penandatanganan komitmen Manggarai bebas BAB akan ditunjukkan dengan membangun MCK yang layak menggunakan dana desa dan DAK.

Selain itu, Plan Indonesia dan Pemerintahan Australia akan hadir guna memberikan edukasi tentang sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) pada 71 desa yang belum memilikki MCK.

Sampai saat ini, desa dan kelurahan yang sudah bebas BAB ada 100 desa tinggal 71 desa yang akan dituntaskan pada tahun 2019 sehingga pada tahun 2020 Manggarai bebas BAB.

Kristin Chandra Watiyono, Jadi Dewan Berkat Kerja Keras Tim Sukses

Bahkan targetnya, Manggarai bisa menjadi pilot project bagi kabupaten lain di NTT.

Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi NTT, Julie Laiskodat saat menghadiri komitmen Manggarai bebas BAB di Aula Ranaka, Kantor Bupati Manggarai, Kamis (16/5/2019) pagi.

Hadir saat penandatanganan komitmen Manggarai bebas BAB yang diprakarsai Plan Indonesia, Bupati Manggarai, Dr. Deno Kamelus, S.H, M.H, Wabup Manggarai, Drs. Victor Madur, Plh Sekda Manggarai, Drs.Anglus Angkat, M.Si, Pimpinan OPD Manggarai, Pimpinan Plan Indonesia, Pimpinan Plan NTT dan Utusan Pemerintah Australia.

Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi NTT, Julie Laiskodat dalam arahan di Aula Ranaka, Kantor Bupati Manggarai menegaskan, komitmen semua pihak guna mengatasi persoalan BAB perlu ada termasuk dukungan dari pemerintah.

Yang mana dukungan tersebut perlu ada karena semua pihak harus bersama-sama bekerjasama agar program ini bisa berjalan.

"Semua pihak baik pemerintah dan masyarakat perlu bersama-sama menyukseskan program ini," kata Julie.

Ia mengatakan, PKK Provinsi NTT dan Kabupaten Manggarai tidak mungkin bekerja sendiri tanpa dukungan pemerintah dan OPD termasuk pemerintah kecamatan dan desa.

"Maka itu perlu dukungan bersama. Plan pun tidak mungkin bekerja sendiri tanpa ada dukungan pemerintah dan masyarakat. Saya mengapresiasi Pemkab Manggarai yang memilikki komitmen guna mendukung program bebas BAB di Manggarai. Jadi, targetnya 2020 Manggarai bebas BAB dan jadi pilot project bagi kabupaten lain di NTT," ujar Julie.

Bupati Manggarai, Dr. Deno Kamelus dalam keterangannya kepada wartawan mengatakan, pemerintah sudah berupaya membangun sarana pendukung seperti jaringan air bersih. Namun perlu ada kampanye secara terus menerus agar merubah perilaku dan mental masyarakat.

Halaman
12

Berita Terkini