DPRD NTT Nilai Konsep Wisata Halal Tidak Sesuai Realita di NTT

Penulis: Oby Lewanmeru
Editor: Rosalina Woso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Yunus Takandewa

DPRD NTT Nilai Konsep Wisata Halal Tidak Sesuai Realita di NTT

POS-KUPANG.COM|KUPANG -- DPRD NTT menilai wacana penerapan konsep wisata halal di Labuan Bajo, Provinsi NTT tidak sesuai dengan realita NTT. Konsep ini justru akan berpotensi merugikan posisi daerah ini sebagai destinasi unggulan.

Hal ini disampaikan Wakil Ketua DPRD NTT, Yunus H. Takandewa, Kamis (9/5/2019).

Menurut Yunus, konsep wisata halal tidak sesuai dengan realita kehidupan di NTT yang memiliki beragam budaya dan potensi lokal.

"Bahkan, wisata halal itu bisa merugikan NTT sebagai salah satu daerah wisata di Indonesia," kata Yunus.

Dikatakan, dalam pencermatannya, semenjak bergulirnya konsep ini wisata halal, maka bernunculan penolakan dari berbagai elemen masyarakat yang sangat kuat.

Yuk Simak! Perolehan Suara DPRD Provinsi NTT 5 Nagekeo

BERITA POPULER: Nasib Pernikahan Bella Saphira Hingga Ucapan Ustadz Yusuf Mansur Soal Bachtiar Nasir

Untuk itu, lanjutnya, konsep ini sangat bertolak belakang dengan kondisi keberagaman dan toleransi di NTT.

"Jelas kami tolak. Otorita pariwisata segera mengembalikan konsep pembangunan pariwisata yang inklusif, terbuka, dan berbasis masyarakat ," katanya.

Upaya itu, lanjut Yunus, agar tujuan pembangunan pariwisata benar - benar untuk percepatan pemenuhan kesejahteraan rakyat.

"Konsep pembangunan di daerah ini harus memberikan rasa adil dan aman bagi semua elemen masyarakat sesuai karakter lokal," ujarnya.

Politisi PDIP NTT ini menegaskan, tidak perlu memaksakan konsep pembangunan yang memperkeruh arah dan tujuan pembangunan nasional, apalagi cenderung mengganggu suasana kebatinan masyarakat NTT yang hidup dalam suasana rukun dan penuh kedamaian.

Ini 25 Caleg yang Bakal Duduk di Kursi DPRD Ngada 2019-2024

SEDANG BERLANGSUNG! Link Live Streaming Chelsea vs Eintracht Frankfurt Semifinal Liga Europa

"Jadi ,kami tegaskan, bahwa jangan ada konsep pembangunan pariwisata yang mengganggu kehidupan masyarakat NTT. Selama ini, kehidupan masyarakat NTT rukun, penuh damai dalam kebersamaan dan persaudaraan, sehingga jangan diusik dengan hal-hal seperti itu," ujarnya.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru)

Berita Terkini