Bahu-Membahu Membangun Kembali Liliba dan Penfui Pasca Diterjang Angin Puting Beliung

Penulis: Laus Markus Goti
Editor: Rosalina Woso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur NTT, Viktor Laiskodat menelpon pengusaha segera mengirim material ke lokasi bencana, Liliba dan Penfui. Jumat (1/3/2019)

Wajahnya memancarkan kesedihan saat menyaksikan dari dekat, rumah-rumah warga yang berantakan. Selain menyambangi warga yang terdampak bencana, Pendeta Mery dan rombongan mendatangi posko-posko bencana, memberi semangat kepada sejumlah relawan untuk tetap setia membantu korban bencana.

Diwawancarai Pos Kupang Pendeta Mery mengatakan, saat ini pihaknya bersama Gereja Moria dan pemerintah berkoordinasi mendata kerugian yang dialami warga akibat bencana. "Kita sedang mengumpulkan data dan berupaya untuk memberikan bantuan.

Pada intinya Gereja prihatin dengan warga yang terdampak dan Gereja mau terlibat membantu mereka," ungkapnya.

Ia menjelaskan, terkait pembangunan atau pembenahan fisik, pemerintahlah yang lebih banyak berkontribusi membantu, sementara pihaknya akan memberikan pendampingan secara psikis dan spiritual.

Lanjutnya, korban yang diprioritaskan ialah anak-anak. Menurutnya, bencana puting beliung yang menerjang Liliba dan Penfui, sangat menyeramkan sehingga bisa menimbulkan ketakutan dan trauma.

"Saya sudah lihat videonya, detik-detik kejadian dan saat kejadian. Dalam video itu, orang dewasa saja sangat ketakutan melihat awan hitam dan bagaimana angin memporakporandakan rumah warga, apalagi anak-anak. Secepatnya merancang pendampingan seperti apa yang akan diberikan kepada anak-anak," ungkapnya.

Kurang lebih setengah jam kemudian, Gubernur NTT, Viktor Laiskodat beserta rombongan tiba di Lokasi. Mengenakan jas motif daerah Sumba Viktor bergegas menuju rumah-rumah warga yang terdampak bencana. Kehadiran Viktor disambut gembira oleh warga dan perangkat RT setempat.

Setelah memantau, di tengah kerumunan, Viktor meminta handphone dari assiten, lalu mengontak Danrem 161 Kupang. Viktor meminta Dandrem menurunkan pasukan ke lokasi bencana. Setelah itu Viktor menelpon pengusaha di Kota Kupang. Kali ini ia berbicara lebih bersemangat.

"Tolong turunkan material ke lokasi bencana liliba dan Penfui 2000 lembar seng, paku, kayu dan besi," kata Viktor. Sejumlah warga yang mendengar percakapan Viktor dengan pengusaha via telepon tampak tersenyum haru.

Ketua RT 27, sumringah. "Pak beginilah kondisi kami di sini, kami sangat berterima kasih karena bapak mau datang melihat kami di sini," ungkap Frans. Viktor sontak melempar candaan sembari tersenyum, katanya, bagi yang mampu tidak usah diberi bantuan, mereka bisa berusaha sendiri. Candaan Viktor itu, membuat suasana menjadi cair, kerumunan tertawa lepas.

Tak mau kalah, Frans Ganggas membalas, "Pak kami bapak-bapak tadi malam hampir tidak rumah gara-gara jaga warga korban bencana, sampai-sampai istri-istri kami marah," ungkap Frans dalam dialek Manggarai disambut tawa Viktor dan warga.

Kepada wartawan, Viktor menegaskan, pemerintah bertanggung jawab penuh terhadap bencana yang dialami masyarakat. Oleh karena itu pemerintah wajib menyelesaikan dengan cepat persoalan bencana agar masyarakat dapat kembali beraktifitas normal.

Warga Terdampak Angin Puting Beliung Di Kupang Minta Terpal Pada Pemerintah

Lakalantas di Jln Sam Ratulangi, Pengendara Motor Vixion Tabrak Satu PRT

Tim Cyber Polda NTT Aktif Pantau Dunia Maya

Renungan Harian Kristen Protestan Sabtu 2 Maret 2019 Lebih takut Kepada Tuhan Daripada Manusia

Pendaftaran UTBK Sudah Dibuka, Ini Yang Harus Diperhatikan

“Prinsipnya kalau seluruh masyarakat mengalami kesulitan karena bencana, kan pemerintah bertanggung jawab untuk menyelesaikan agar mereka bisa cepat kembali ke kediaman mereka,” katanya menjawab wartawan.

Orang nomor satu di NTT ini juga berharap penyelesaian terhadap kondisi bencana dilakukan secepat cepatnya sehingga warga bisa kembali ke rumah mereka.

Tadi sudah diperintahkan kepada sekda, sore ini bahan material sudah tiba di sini. Mudah mudahan hari minggu orang udah masuk kembali,” lanjutnya.

Ia mengatakan, warga bisa bergotong royong dengan swakarya menyediakan tenaga kerja untuk mengerjakan perbaikan pada rumah rumah dan bangunan yang terdampak musibah angin puting beliung yang terjadi pada hari Kamis di wilayah itu.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong)

Berita Terkini