Plpres 2019

Sandiaga Uno Ungkap Gurunya Asal NTT, Pesan Uskup Maumere hingga Optimisme Esthon Foenay

Editor: Hasyim Ashari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sandiaga Uno dan Uskup Maumere Mgr RDEdwaldus Martinus Sedu,di Lepo Bispu Istana Keuskupan Maumere, di  Pulau Flores, Propinsi NTT,(25/2/2019).  

"Saya ini Indonesia Timur terwakili, Jawa juga ada, saya sendiri lahir di Riau," ujar Sandiaga.

Sandi bersekolah dasar di SD Persatuan Sekolah Kristen Jakarta di Jakarta Selatan.

Pendidukan di SMPN dan melanjutkan ke SMA Katolik Pangudi Luhur, Jakarta.

Tiga tahun mengenyam pendidikan di SMA Pangudi Luhur, Sandi meneruskan pendidikan di luar negeri.

Sandi mengaku beruntung mengenyam pendidikan di SMA Pangudi Luhur, menerapkan sistem pendidikan yang disiplin dan menjunjung tinggi keberagaman, persatuan dan toleransi.

Dr. Vivi Anggelia: Makan Sehat Untuk Melawan Kolesterol

Prostitusi Online Kupang, Seorang Pria Ngaku Punya Nomor PSK Hingga Bantahan Pemilik Tempat Hiburan

"Sekolah Pangudi Luhur itu paling susah karena ada pelajaran sterio, trigonometri. Saya gak belajar dulu, tetapi salah satu nilai tertinggi saya adalah keimanan," kisah Sandi.

Ia mengungkapkan kesukaanya pada pelajaran Akuntansi dan masih mengingat nama guru-gurunya yang kebanyakaan dari NTT.
"Guru ekonomi saya pertama namanya Pa Noning dari NTT, mengajar akuntansi " ungkapnya.

Menurut Sandiaga, ia bersekolah di sekolah Katolik karena ayahnya juga mengenyam pendidikan di SMA Katolik Albertus Dempo, Malang.

Selain bercerita tentang sekolah masa kecilnya, pada kesempatan itu, Sandiaga mengaku hadir hadir di Maumere merajut tenun kebangsaan.

"Indonesia sangat beragam. Punya potensi yang luar biasa dan kita tidak boleh membedakan suku, agama dan ras. Kita betul-betul dalam kebhinekaan kita junjung tinggi NKRI. Pancasila dan UU 1945 adalah falsafah yang akan kita junjung tinggi " imbuh Sandiaga. (Eginius Mo'a/Ambuga Lamawuran/Ryan Nong/POS KUPANG.COM)

Berita Terkini