Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ambuga Lamawuran
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Ibunda Emanuel Beli Naikteas Bano, Yoneta Muni, mengatakan putranya itu berencana pulang ke kampung halaman, Kefa, pada tanggal 1 Desember 2018. Emanuel adalah salah satu korban penembakan oleh kelompok separatis di Kabupaten Nduga, Papua.
"Dia (Emanuel) telpon bulan lalu tanggal 8 pagi, karena siang sudah ke tempat kerja. Dia hanya omong dengan adiknya. Katanya tanggal 1 Desember mau pulang," katanya Yoneta kepada wartawan di Bandara El Tari, Kota Kupang, Sabtu (8/12/2018) siang.
Walau sebagai seorang ibunda, Yoneta mengaku tak mendapatkan firasat jelang kematian putranya.
• Kasus Penembakan oleh KKB di Papua, Ratusan Warga Sambut Jenazah Emanuel di Km 9 TTU
Dia menjelaskan, pihak keluarga mendapatkan informasi ini pada tanggal 3 Desember pukul 21.00 Wita.
Bersama keluarga yang lain, Yoneta menunggu putranya di Bandara El Tari, yang rencananya akan tiba pada pukul 14.30 Wita.
• Emanuel Bano, Koban Pembunuhan Sadis Oleh KKB Papua di Mata Kerabat dan Temannya
Letnan Kolonel Pasukan Madre Sumadra, Kepala Dinas Operasi Lanud El Tari, mengatakan pihaknya membantu keluarga korban semampu mereka.
"Kami Lanud El Tari mendapat perintah dari pimpinan TNI untuk memberikan bantuan kepada keluarga. Juga untuk fasilitas kedatangan jenasah," ujar Madre kepada wartawan, Sabtu (8/12) siang.
Dia mengatakan pihaknya membantu semampu mereka. Semalam, mereka telah menyiapkan penginapan untuk keluarga, agar keluarga tidak perlu mencari naungan di tempat lain.
"Kami bantu pertama keluarga tadi malam tiba di sini. Kami bantu siapkan penginapan kebetulan ada mes sehingga tak sewa tempat. Kedua, kami sudah siapkan kendaraan untuk jenasah dan keluarga yang ingin ke Kefa," katanya.
Madre pada kesempatan itu menyampaikan turun berbelasungkawa mendalam atas gugurnya Emanuel.
"Di sana dia bekerja membantu Papua. Semoga semua keluarga yang ditinggalkan diberikan keikhlasan," katanya. (*)