Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928: Kata Merdeka Dilarang Penggunaannya dalam Kongres Pemuda II
POS-KUPANG.COM - Tepat pada hari ini, Minggu (28/10/2018), Indonesiamemperingati Hari Sumpah Pemuda.
Hari Sumpah Pemuda diperingati setiap tahun, untuk mengenang tekad orang muda yang berjuang bersatu dalam perbedaan untuk kemerdekaan.
Hari Sumpah Pemuda juga menjadi bagian dari tonggak utama dalam sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia, yang secara khusus menyoroti tekad dari orang muda kala itu.
Tak bisa dipungkiri bahwa orang muda juga memiliki peran penting untuk kemerdekaan Indonesia.
Bahkan bukan hanya untuk kemerdekaan Indonesia saja, namun orang muda masa kini juga menjadi tonggak bagi bangsa Indonesia.
Baca: Seorang Perempuan Bersenjata Pisau Menyerang Anak Taman Kanak-kanak
Baca: Gerakan Kebersihan! Ini Teguran Keras Walikota Kupang
Baca: 18 Titik Taman di Kota Kupang akan Dibenahi Tahun 2019! Ini Lokasi Taman
Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda, sedikit kita mengenang bagaimana sejarah orang muda yang berjuang kala itu untuk kemerdekaan.
Ada beberapa hal yang terjadi dibalik sejarah hari sumpah pemuda.
Salah satu hal yang menarik adalah tidak digunakannya kata merdeka dalam Kongres Pemuda II, 28 Oktober 1928.
Ironi memang, sebuah kongres tersebut yang bertujuan untuk kemerdekaan, justru melarang penggunaan kata merdeka.
Dikutip dari laman Tribun Manado, larangan menyebutkan kata merdeka saat penyelenggaraan Kongres Pemuda II, dikarenakan polisi Belanda mengawasi kegiatan mereka dengan ketat.
Bahkan lagu Kebangsaan Indonesia Raya yang diperdengarkan untuk pertama kalinya di hadapan para peserta Kongres Pemuda II pada tanggal 28 Oktober 1982 pun dimainkan tanpa syair.
Baca: Jokowi: Saya Doakan Nasdem Masuk 3 Besar
Baca: Pria Bersenjata Ini Memasuki Sinagoga Yahudi di Pittsburgh-AS! Tembakannya Menewaskan 11 Orang.
Baca: Begini Pernyataan Presiden! Amerika Serikat Terisolasi terkait Iran
WR Supratman, sang pencipta lagu Indonesia Raya, hanya memainkan lagu tersebut dengan instrumen biola tanpa menggunakan syair, mengingat syair tersebut mengandung kata merdeka.
Kata "merdeka" seakan menjadi sebuah kata terlarang saat Kongres Pemuda II pada 28 Oktober 1928.
Tapi, berkat kecerdasan para pemuda, mereka mampu merumuskan Ikrar atau Sumpah Pemuda yang menjadi pergerakan kemerdekaan meski tanpa menggunakan kata merdeka.
Hingga akhirnya seperti yang dikutip dari kompas.com, para pemuda yang dengan didasari rasa bangga, senasib dan satu tujuan berhasil merumuskan sebuah deklarasi.
Deklarasi yang kita kenal dengan nama Sumpah Pemuda yang sebenarnya namanya muncul setelah putusan kongres dilakukan.
Adapun hasil Kongres Pemuda II pada 28 Oktober 1928 yang diselenggarakan di Batavia (Jakarta) adalah sebagai berikut.
Pertama : Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.
Kedua : Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia
Ketiga : Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Melihat perjuangan para pemuda kala itu, sebagai kaum muda, hendaknya kalian bisa menjadikan momen Hari Sumpah Pemudasebagai motavasi bagi kalian untuk menjaga keutuhan negara ini.
Selamat Hari Sumpah Pemuda. (grid.id/pos-kupang.com)
Artikel ini telah tayang di grid.id dengan judul, Sejarah Hari Sumpah Pemuda: Kata Merdeka Sempat Tak Boleh Disebutkan dalam Kongres Pemuda II 28 Oktober 1928, http://www.grid.id/amp/04964526/sejarah-hari-sumpah-pemuda-kata-merdeka-sempat-tak-boleh-disebutkan-dalam-kongres-pemuda-ii-28-oktober-1928?