Berita Regional

Reaksi Netizen Atas Bentakan Gubernur NTT Viktor Terhadap Anggota DPRD Noviyanto

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat melakukan diskusi dengan tim pakar Revolusi Pertanian Malaka (RPM).

Ketika anggota Fraksi PKB DPRD NTT ini hendak menyampaikan poin keempat, Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, langsung memotong interupsi Noviyanto.

"Hei kau ngomong di depan gubernur. Kau kenapa intervensi, itu urusan-urusan pemerintah, kau diam," kata Gubernur Viktor Laiskodat.

Saat itu Anwar Pua Geno memegang tangan kiri Viktor Laiskodat dan Wagub NTT, Josef Nae Soi, juga langsung duduk agak menyamping ke arah gubernur.

Noviyanto melanjutkan interupsinya yang keempat, yakni soal kehadiran pejabat eselon III di gedung DPRD NTT yang tidak seperti rapat paripurna sebelumnya yang hanya dihadiri eselon II.

"Izinkan saya lanjutkan. Saya tidak bermaksud untuk menyinggung perasaan pak gubernur," ujar Wakil Ketua Komisi IV DPRD NTT ini.

Baca: Kisah 8 Gubernur NTT Sejak Tahun 1960, Dari Pemulung, Penjual Makanan, Tentara Hingga Dokter

Baca: Pujilah Pasanganmu Sesuai Dengan Zodiaknya, Agar Dia Makin Sayang Kepadamu

Noviyanto mengatakan hal yang keempat, yakni soal kehadiran pejabat lingkup Pemprov NTT yang memenuhi ruang sidang utama dan di luar ruang sidang.

"Saya melihat situasi yang berbeda dengan selama ini. Ketika kami keluar untuk merokok, tiba-tiba staf sekwan minta permisi untuk atur kursi. Saya memberi proficiat kepada gubernur dan wakil gubernur NTT, hari ini tingkat kehadiran birokrat atau pemerintah cukup banyak dan membuat saya kagum. Jadi, sekali lagi mohon maaf, saya tidak bermaksud menyinggung perasaan pak gubernur dan wakil gubernur. Proficiat dan sekali lagi proficiat, dan salam dari masyarakat Sumba, terima kasih," ujar Noviyanto.

Ketua Fraksi PKB DPRD NTT, Yucundianus Lepa, yang diminta komentarnya mengharapkan, pemerintah dan DPRD saling menghargai. Sebab, dalam pemerintahan, eksekutif (gubernur) dan DPRD itu adalah mitra dan sejajar.

Terkait interupsi yang dilakukan oleh Noviyanto, Ketua DPW PKB NTT ini mengatakan, interupsi itu merupakan bagian dan dinamika dalam forum rapat. Apa yang dilakukan Noviyanto masih wajar.

"Karena itu saya minta tidak usah saling menanggapi, tapi diharapkan agar ke depan tidak terjadi lagi. Unsur pemerintah itu eksekutif dan DPRD. Keduanya sejajar, karena itu harus saling menghargai, apalagi di dalam forum paripurna," tegas Yucun Lepa.

Ia mengatakan, apa yang terjadi itu bisa diredam dan meminta tidak dibesar-besarkan lagi. "Saya sudah sampaikan ke Pak Noviyanto dan teman-teman agar masalah itu tidak diperpanjang. Hanya saja kita minta supaya mari kita saling menghargai," ujarnya.

Yucun mengharapkan kasus itu tidak lagi terjadi. "Saya juga sesalkan kenapa kondisi itu harus terjadi," kata Yucun.

Ketua DPRD NTT, Anwar Pua Geno, mengatakan, interupsi itu merupakan hak anggota DPRD. Saat Noviyanto menyampaikan beberapa hal, lanjut Anwar, tiba-tiba gubernur bereaksi.

"Hari ini adalah hari pertama pak gubernur hadir dalam paripurna DPRD dengan agenda penyampaikan Pengantar Nota Keuangan Perubahan ABPD Tahun Anggaran 2018," kata Anwar.

Anwar mengaku gubernur NTT menyampaikan pernyataan itu secara spontan. "Mungkin ini hari pertama, tapi memang selama ini dalam paripurna Dewan apabila ada pertanyaan dan usul saran dari DPRD kepada gubernur atau pemerintah, maka pemerintah tidak langsung menanggapi. Tapi tadi pak gubernur langsung respon spontan," ujarnya.

Baca: Segera Menikah Jika Ada 5 Tanda Dalam Hubunganmu Dengan Si Dia

Baca: Ini Manfaat Positif Yang Bakal Kamu Dapatkan Dari Berciuman

Anwar mengatakan, dalam kondisi spontan, maka ia sempat memegang tangan kiri pak gubernur.

"Saya kira sesuatu ada positifnya, apa yang disampaikan Pak Noviyanto juga ada positifnya. Terkait soal molornya sidang sudah saya sampaikan, sedangkan lain-lain itu, saya sudah sampaikan bahwa DPRD dan pemerintah selalu ada mekanisme," kata Anwar. Anwar menyatakan, apa yang terjadi itu juga merupakan sebuah warning kepada gubernur bahwa DPRD dan pemerintah itu bermitra.

Terkait penyataan Noviyanto bahwa ada penarikan kembali dokumen pengantar nota keuangan, Anwar mengatakan, dalam dokumen pengantar nota keuangan itu belum cantumkan belanja dan pembiayaan. "Kondisi ini kemudian ada koordinasi intern pemerintah, dan saya bilang itu harus ada, sehingga akhirnya ditambahkan," jelasnya.

Mengenai intervensi pihak lain, Anwar enggan berkomentar, karena menurutnya apa yang dibaca itulah yang dia sampaikan.

Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, dalam penyampaian Pengantar Nota Keuangan Perubahan APBD Tahun Anggaran 2018, mengatakan, sebagai gubernur dirinya siap dikritik.

"Saya minta maaf karena ada keterlambatan sidang karena mungkin ada administasi yang tidak dapat diselesaikan. Karena itu dalam semangat kita bersama membangun Provinsi NTT, saya berharap kita saling mendukung dalam etika pemerintah yang baik," kata Viktor Laiskodat.

Noviyanto yang ditemui di ruang rapat Fraksi PKB DPRD NTT mengaku kaget ketika interupsinya langsung dipotong oleh gubernur.

Baca: Lihat Cara Member BTS Memeluk Cewek di AS, Bikin Army Baper, Ini Foto-Fotonya

Baca: VIDEO: Mengharukan, Begini Cara Member BTS Memperlakukannya Army Disabilitas Saat Konser

"Dalam forum rapat paripurna, interupsi itu hal biasa. Tadi saya interupsi pimpinan Dewan, bukan interupsi gubernur NTT. Interupsi itu untuk saya sampaikan empat poin," kata Noviyanto.

Ia mengatakan bahwa apa yang disampaikan itu hal normatif dengan intonasi kalimat yang sopan, dan tidak ada niat sedikitpun menyerang gubernur NTT.

"Saya kaget atas peristiwa itu. Interupsi saya hentikan sebentar dan pimpinan dewan meredam pak gubernur, kemudian mempersilakan saya sampaikan interupsi poin keempat," ujar Noviyanto. (*)

Berita Terkini