POS-KUPANG.COM - Begini reaksi netizen atas bentakan Gubernur NTT, Viktor B Laiskodat terhadap anggota DPRD NTT, Noviyanto.
Dalam facebook Edi Danggur, yang diposting tanggal 17 September 2018 sekitar pukul 19.00 Wita, Edy
menuliskan hal seperti ini didinding wall FB-nya.
Baca: Hari Pertama Paripurna, Gubernur Laiskodat Bentak Anggota DPRD Noviyanto, Ini Kata-Katanya
Baca: Ramalan Zodiak Hari Ini, Selasa 18 September 2018 , Taurus, Virgo, Capricorn Bakal Bahagia
"Seorang anggota DPRD NTT protes ke media karena dibentak Gubernur NTT saat si anggota DPRD menyampaikan interupsi di ruang sidang DPRD NTT.
Mungkin karena ini pertama kali eksekutif di NTT berani bentak anggota DPRD di ruang DPRD?
Menurut saya, sikap gubernur itu ada sisi positif dan sisi negatifnya. Tergantung sudut pandang darimana Kita berdiri.
Makanya kita tdk bisa serta merta memutlakkan: perilaku Gubernur NTT itu baik atau buruk.
Baca: 3 Aktris Beken Nonton Konser BTS Dan Menikmati Lagu BTS? Curi Perhatian Army
* Postingan Edy Danggur itu mendapat komentar sejumlah netizen positif dan negatif, begini :
Max Sanam
Hehehe... memang biasanya DPR/D yg suka bentak eksekutif ya. Kaget donk klo bgtu
balas: Edi Danggur
Edi Danggur Untuk eksekutif yg "tidak bersih diri" pasti diam saja klo dibentak anggota DPRD. Bentak bisa berarti suara keras melengking di ruang sidang yh membuat para pendengar kaget.
Tetapi klo eksekutif secara individu bersih, oouwww...pasti dia berani di hadapan anggota DPRD.
Di sebuah kabupaten di NTT ada Kadis PPO yang berani bilang ke anggota DPRD: "eh perilaku kamu itu spt anak TK saja".
Anggota DPRD menilai si kadis belagu amat. Bupatinya saja gak akan pernah berani omong begitu kpd anggota DPRD. Begitu kata anggota DPRD.
Bahkan ada anggota DPRD yang berang dan minta bupatinya copot itu kadis. Ada jg anggota DPRD yg ancam tdk akan bahas APBD perubahan.
Yang menarik sebenarnya bukan kata2 yg keluar dari mulut si kadis tetapi apa yg melatarbelakangi si kadis bicara begitu.
Baca: Kisah 8 Gubernur NTT Sejak Tahun 1960, Dari Pemulung, Penjual Makanan, Tentara Hingga Dokter
Baca: VIDEO: Mengerikan, Pesta Pernikahan Ini Berubah Jadi Bencana, 14 Orang Tewas
Karena serangan kepada si kadis bertubi-tubi maka si kadis "buka kartu" bahwa ternyata Tenaga Kontrak Daerah" (TKD) di Dinas yg dia pimpin adalah titipan para anggota DPRD.
Di sinilah titik lemah DPRD yg hendak diserang oleh si kadis. Anggota DPRD punya conflict of interest di dlm banyak hal.
Ketika si kadis bongkar kartu DPRD, maka muncul pula dari DPRD agar stop polemik itu.
Dlm konteks ini saya berusaha memahami konteks bentakan di gedung DPRD NTT. Gub itu politisi. Politisi itu ahli perang. Ahli perang hrs beberapa langkah di depan kuasai titik lemah arena perang.
Prediksi saya: masalah bentakan di DPRD itu bakal berakhir diam karena semua akan jalan menuju rimba gelap yang tidak bernama.
Robertus Gardi
Robertus Gardi Lebih 99% dipihak Gubernur.
Mus Suasa Betul
sekali pak. Edi. Lihat beritanya berawal dari intrupsi. Mungkin kebiasaan lama. Kalau intrupsi bisa di setujui usulannya, gubernur baru punya cara terse diri mengatasi intrupsi. Di sini belajar mental kuat. Dan tegas dari anggota dewan
Baca: VIDEO: Aksi Kurir JNE Tangkap Ular King Kobra di Perumahan, Masih Ada 5 Ekor Lagi
Robertus Gardi
Sesekalilah Pemerintah punya wibawa dan harus punya taring. Jangan terus dibelenggu oleh kepentingan sesat kalau mau maju selangkah menuju kearah perubahan.
Mus Suasa
Sepakat
Leny Seriang
Setuju sekali om, eksekutif jg hrs tegas dan punya wibawa bukan kah setiap masa ada pemimpinnya dan setiap pemimpin ada gayanya, byk jg legislator kita yg tdk benar alias omong kosong doang
Yakobus Fil Asyar Dahal
Sudut pandang DI RUANG SIDANG...
Siapa pun DPRD itu... TETAP SAJA WAKIL RAKYAT...
Di ruang sidang DPRD.... tetap saja itu GAYA PREMAN...
SUDUT PANDANG PREMAN utk saya itu e...
Baca: VIDEO: Julie Laiskodat Harapkan Moke, Sopi dan Laru Bisa Bersaing dengan Sake
Ansel Alaman
Ansel Alaman Kita tdk tahu saat mana ia bentak dan seperti apa kata2 bentakannya om Eddy. Yg pasti wajib dijaga etika hubungan legislatif dan eksekutif. Sebaiknya dia lakukan pendekatan. Klu disebut DPRD keterlaluan, Victor belum sebulan jadi eksekutif. Dia wajib kenal dulu siapa mrka. Di ruang sidang seburuk apapun perilaku DPRD dlm penggunaan Hak Bicara, melekat martabat sbg Wakil Rakyat dan Hak Konstitusional diatur UU. Sangat elok klu bung Victor yg baru latih jadi eksekutif menahan diri. Jangan spi org beri label "mantan preman membentak preman" he...he... Tks info Ase.
Haman Finus
Haman Finus Ada bentakan positip dan negatip.. intix sesuai apa yg di bahas
Ansel Dangga
Hehehe terkadang kita tidak tau kapan petir itu datang, Kwalitas seseorang akan terlihat dari seberapa hebat dia mengambil point diatas kondisi yg tersulit, untuk merubah dari kebiasaan butuh keberanian, maka bagi pejabat yg selama ini duduk di zona nyaman, cobalah belajar untuk kluar dari zona nyaman itu, ingat dimana ada perubahan disitu pasti ada gejolak, dimana ada gejolak disitu ada beban, dan Beban inilah kesempatan bagi pemenang, Saya sebagai masarakat paling bawah sangat mendukung tindakan dari pemimpin saya bila itu untuk memperbaiki sikap dan mental saya.
Antonius Widus
Mungkin sikon seperti ini yg bisa membuat kita masyarakat dpt menilai seberapa mampu seorang pemimpin dpt memimpin dgn baik dan bijaksana. Krn apapun sikap dan tindakan seorang pemimpin dlm mengelola sebuah persoalan merupakan cerminan kemampuan seorang pemimpin. Tabe. Maaf klu kurang berkenan. (*)
Baca: Lakukan Hal Seksi Ini di Panggung Saat Konser, Jimin BTS Bikin Army Histeris
Baca: Konser BTS di Oracle Arena, Mata Jimin Bengkak dan Merah, Apakah Terpukul?
***
* Hari Pertama Paripurna, Gubernur Laiskodat Bentak Anggota DPRD Noviyanto, Ini Kata-Katanya
Hari pertama paripurna DPRD NTT, Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat membentak anggota DPRD, Noviyanto, ini kata-katanya.
Dalam semangat membangun Provinsi NTT, saya berharap kita saling mendukung dalam etika pemerintah yang baik.
DINAMIKA menarik terjadi dalam sidang paripurna DPRD Provinsi NTT dengan agenda penyampaian Pengantar Nota Keuangan Perubahan APBD NTT Tahun Anggaran 2018. Interupsi dari Anggota DPRD NTT, Noviyanto Umbu Pati Lende mendapat reaksi spontan dari Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat.
Sidang mulai pukul 10.00 Wita dipimpin Ketua DPRD NTT, H. Anwar Pua Geno, S.H, didampingi Wakil Ketua, Yunus Takandewa dan Alex Take Ofong. Hadir juga Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi; Sekda NTT, Ben Polo Maing; Asisten I, Mikael Fernandez, Asisten II, Stef Ratoe Oedjoe dan pejabat lainnya.
Ketika sidang dibuka Anwar Pua Geno dan membacakan agenda rapat, Noviyanto mengacungkan tangan untuk menyampaikan interupsi. Kesempatan diberikan Anwar. Noviyanto menyampaikan empat hal.
Baca: Tes Kepribadian, Hitung Jumlah Kuda di Gambar Ini, Karaktermu Bakal Terungkap
Baca: Tes Kepribadian, Gambar Apa Yang Pertama Kali Kamu Lihat Bisa Tunjukkan Kepribadianmu
Pertama, soal waktu rapat yang molor.
Kedua, pimpinan tolong menjelaskan bahwa pengantar nota di meja anggota DPRD yang ditarik kembali.
"Ketiga, ada suasana lain ada kesibukan-kesibukan yang baru kami lihat, di mana orang lain yang baru kami lihat melakukan diskusi serius dan lobi-lobi dengan sekda yang adalah ketua TAPD. Saya menilai ini menjadi titik awal yang tidak baik dalam hal ada pihak-pihak yang mau intervensi proses di lembaga ini. Dan pihak-pihak itu adalah orang-orang yang berada di luar sistem," kata Noviyanto.
Ketika anggota Fraksi PKB DPRD NTT ini hendak menyampaikan poin keempat, Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, langsung memotong interupsi Noviyanto.
"Hei kau ngomong di depan gubernur. Kau kenapa intervensi, itu urusan-urusan pemerintah, kau diam," kata Gubernur Viktor Laiskodat.
Saat itu Anwar Pua Geno memegang tangan kiri Viktor Laiskodat dan Wagub NTT, Josef Nae Soi, juga langsung duduk agak menyamping ke arah gubernur.
Noviyanto melanjutkan interupsinya yang keempat, yakni soal kehadiran pejabat eselon III di gedung DPRD NTT yang tidak seperti rapat paripurna sebelumnya yang hanya dihadiri eselon II.
"Izinkan saya lanjutkan. Saya tidak bermaksud untuk menyinggung perasaan pak gubernur," ujar Wakil Ketua Komisi IV DPRD NTT ini.
Baca: Kisah 8 Gubernur NTT Sejak Tahun 1960, Dari Pemulung, Penjual Makanan, Tentara Hingga Dokter
Baca: Pujilah Pasanganmu Sesuai Dengan Zodiaknya, Agar Dia Makin Sayang Kepadamu
Noviyanto mengatakan hal yang keempat, yakni soal kehadiran pejabat lingkup Pemprov NTT yang memenuhi ruang sidang utama dan di luar ruang sidang.
"Saya melihat situasi yang berbeda dengan selama ini. Ketika kami keluar untuk merokok, tiba-tiba staf sekwan minta permisi untuk atur kursi. Saya memberi proficiat kepada gubernur dan wakil gubernur NTT, hari ini tingkat kehadiran birokrat atau pemerintah cukup banyak dan membuat saya kagum. Jadi, sekali lagi mohon maaf, saya tidak bermaksud menyinggung perasaan pak gubernur dan wakil gubernur. Proficiat dan sekali lagi proficiat, dan salam dari masyarakat Sumba, terima kasih," ujar Noviyanto.
Ketua Fraksi PKB DPRD NTT, Yucundianus Lepa, yang diminta komentarnya mengharapkan, pemerintah dan DPRD saling menghargai. Sebab, dalam pemerintahan, eksekutif (gubernur) dan DPRD itu adalah mitra dan sejajar.
Terkait interupsi yang dilakukan oleh Noviyanto, Ketua DPW PKB NTT ini mengatakan, interupsi itu merupakan bagian dan dinamika dalam forum rapat. Apa yang dilakukan Noviyanto masih wajar.
"Karena itu saya minta tidak usah saling menanggapi, tapi diharapkan agar ke depan tidak terjadi lagi. Unsur pemerintah itu eksekutif dan DPRD. Keduanya sejajar, karena itu harus saling menghargai, apalagi di dalam forum paripurna," tegas Yucun Lepa.
Ia mengatakan, apa yang terjadi itu bisa diredam dan meminta tidak dibesar-besarkan lagi. "Saya sudah sampaikan ke Pak Noviyanto dan teman-teman agar masalah itu tidak diperpanjang. Hanya saja kita minta supaya mari kita saling menghargai," ujarnya.
Yucun mengharapkan kasus itu tidak lagi terjadi. "Saya juga sesalkan kenapa kondisi itu harus terjadi," kata Yucun.
Ketua DPRD NTT, Anwar Pua Geno, mengatakan, interupsi itu merupakan hak anggota DPRD. Saat Noviyanto menyampaikan beberapa hal, lanjut Anwar, tiba-tiba gubernur bereaksi.
"Hari ini adalah hari pertama pak gubernur hadir dalam paripurna DPRD dengan agenda penyampaikan Pengantar Nota Keuangan Perubahan ABPD Tahun Anggaran 2018," kata Anwar.
Anwar mengaku gubernur NTT menyampaikan pernyataan itu secara spontan. "Mungkin ini hari pertama, tapi memang selama ini dalam paripurna Dewan apabila ada pertanyaan dan usul saran dari DPRD kepada gubernur atau pemerintah, maka pemerintah tidak langsung menanggapi. Tapi tadi pak gubernur langsung respon spontan," ujarnya.
Baca: Segera Menikah Jika Ada 5 Tanda Dalam Hubunganmu Dengan Si Dia
Baca: Ini Manfaat Positif Yang Bakal Kamu Dapatkan Dari Berciuman
Anwar mengatakan, dalam kondisi spontan, maka ia sempat memegang tangan kiri pak gubernur.
"Saya kira sesuatu ada positifnya, apa yang disampaikan Pak Noviyanto juga ada positifnya. Terkait soal molornya sidang sudah saya sampaikan, sedangkan lain-lain itu, saya sudah sampaikan bahwa DPRD dan pemerintah selalu ada mekanisme," kata Anwar. Anwar menyatakan, apa yang terjadi itu juga merupakan sebuah warning kepada gubernur bahwa DPRD dan pemerintah itu bermitra.
Terkait penyataan Noviyanto bahwa ada penarikan kembali dokumen pengantar nota keuangan, Anwar mengatakan, dalam dokumen pengantar nota keuangan itu belum cantumkan belanja dan pembiayaan. "Kondisi ini kemudian ada koordinasi intern pemerintah, dan saya bilang itu harus ada, sehingga akhirnya ditambahkan," jelasnya.
Mengenai intervensi pihak lain, Anwar enggan berkomentar, karena menurutnya apa yang dibaca itulah yang dia sampaikan.
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, dalam penyampaian Pengantar Nota Keuangan Perubahan APBD Tahun Anggaran 2018, mengatakan, sebagai gubernur dirinya siap dikritik.
"Saya minta maaf karena ada keterlambatan sidang karena mungkin ada administasi yang tidak dapat diselesaikan. Karena itu dalam semangat kita bersama membangun Provinsi NTT, saya berharap kita saling mendukung dalam etika pemerintah yang baik," kata Viktor Laiskodat.
Noviyanto yang ditemui di ruang rapat Fraksi PKB DPRD NTT mengaku kaget ketika interupsinya langsung dipotong oleh gubernur.
Baca: Lihat Cara Member BTS Memeluk Cewek di AS, Bikin Army Baper, Ini Foto-Fotonya
Baca: VIDEO: Mengharukan, Begini Cara Member BTS Memperlakukannya Army Disabilitas Saat Konser
"Dalam forum rapat paripurna, interupsi itu hal biasa. Tadi saya interupsi pimpinan Dewan, bukan interupsi gubernur NTT. Interupsi itu untuk saya sampaikan empat poin," kata Noviyanto.
Ia mengatakan bahwa apa yang disampaikan itu hal normatif dengan intonasi kalimat yang sopan, dan tidak ada niat sedikitpun menyerang gubernur NTT.
"Saya kaget atas peristiwa itu. Interupsi saya hentikan sebentar dan pimpinan dewan meredam pak gubernur, kemudian mempersilakan saya sampaikan interupsi poin keempat," ujar Noviyanto. (*)