NTT Menanti Tetesan Berkat Pertemuan IMF

Wahai Dunia Lihatlah, Kami Punya Surga di Atas Awan

Penulis: Benny Dasman
Editor: Benny Dasman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

WAE REBO--Panorama kampung adat Wae Rebo, Desa Satarlenda, Kecamatan Satarmese Barat, Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Dilukiskan sebagai Surga yang terpencil, telah mendapat penghargaan dari UNESCO tahun 2012 sebagai salah satu World Heritage.

Bupati Willy mengaku terinspirasi ketika melakukan perjalanan wisata ke New Zealand. Di negeri itu, perjalanan wisata lintas pulau sangat digemari. Dinas Pariwisata NTT, misalnya, bisa merintis perjalanan wisata lintas Timor-Flores. "Sasarannya wisatawan domestik. Setelah domestik mapan, wisatawan mancangera akan ditarik. Dan, moment promosinya pada pertemuan IMF ini. Soal namanya kita sepakati, tapi bisa jadi kawasan maritim," tegasnya.

Bupati Timor Tengah Utara (TTU), Ray Fernandez, juga sepakat membentuk kawasan wisata bahari di NTT. Jangan fokus ke Labuan Bajo. "Pemkab TTU saat ini gencar menata dan membangun sejumlah objek wisata andalan. TTU merupakan daerah penyanggah di perbatasan Indonesia-Timor Leste, khususnya Oekusi. Kita segera bangun patung Yesus di Kefamenanu. Tertinggi di dunia. Pertemuan IMF di Bali ini sebagai moment yang pas untuk kita promosikan. Ini agenda kita dan hasilnya untuk jangka panjang," Bupati Ray memaparkan.

Baca: Sadis, Usai Membunuh Jenasah Istri Dan Dua Anak Disembunyikan di Ruang Kerja

Baca: Kisah Sedih Denada, Berbohong Agar Dapat Uang Obati Penyakti Leukemia Putrinya

Diskusi selama lima jam ini menyepakati dibentuknya kawasan wisata bahari utara selatan sebagai destinasi unggulan baru di NTT. "Dengan cara ini distribusi kunjungan wisatawan akan merata ke seluruh NTT. Tidak saja fokus ke Labuan Bajo (Komodo) tetapi kita membentuk 'komodo-komodo' lain untuk mencitrakan NTT di level dunia. Ini destinasi unggulan kita untuk jangka panjang. Mulai sekarang kita gencarkan promosinya memanfaatkan moment pertemuan IMF di Bali," Marius Jelamu mengetuk palu.

Empat Event Pariwisata Terbaik NTT
Melengkapi presentasi tiga bupati/walikota, Kadis Pariwisata NTT, Dr. Marius Ardu Jelamu, M.Si, menyebut empat event pariwisata terbaik di NTT, dipilih dari 100 event dalam negeri yang di-highlight menjadi acara unggulan untuk menggaet wisatawan asing. Empat event ini digelar setiap tahun.

Pertama, Tour de Flores. Terinspirasi dari kesuksesan perhelatan serupa seperti Tour de France sejak 1903, Tour de Singkarak sejak 2009, dan Tour de Banyuwangi "Ijen" sejak 2012. Tour de Flores berandil besar mengangkat pariwisata di Negeri Seribu Senyum ini. Tour de Flores mengundang atlet dunia untuk bersepeda dengan jarak 743 kilometer. Tahun ini, Tour de Flores telah digelar 6-16 Mei 2018.

Kedua, Festival Likurai Timor. Festival di lembah Fulan Fehan-Belu, ini memamerkan tari-tarian tradisional Belu. Gerakannya mirip orang berperang. Penari pria membawa pedang. Penari perempuan membawa tihar atau kendang kecil.

Festival Likurai Timor digelar 27-28 Oktober 2018. "Festival ini diharapkan mengangkat potensi pariwisata Belu. Momentnya pas setelah pertemuan IMF di Bali. Kita harus gencar promosikan ini. Jika perlu kita lakukan promosi di Bali," Marius menjelaskan.

Ketiga, Festival Komodo. Taman Nasional Komodo di Labuan Bajo tercatat sebagai destinasi wisata level dunia. Labuan Bajo beberapa waktu lalu menyabet runner-up snorkeling site terbaik dunia setelah Raja Ampat.

Baca: Mau Awet Muda, Makan Tomat dan 5 Jenis Makanan Ini, Lihat Hasilnya

Baca: Kurang Tidur, Bosan Dan 8 Kebiasaan Ini Bikin Badanmu Gemuk, Bagaimana Bisa?

Posisi ini membawa Labuan Bajo berada satu level di atas Kepulauan Galapagos, Amerika Serikat. Prestasi ini menghipnotis wisatawan membanjiri Labuan Bajo. "Mempopulerkan varanus komodo, Dinas Pariwisata Manggarai Barat menggelar Festival Komodo. Sukses menggelar festival ini pada 5-10 Maret 2018, masyarakat Labuan Bajo kini siap menyambut tamu-tamu IMF," Marius optimistis.

Festival Komodo sebagai ajang pentas seni budaya menampilkan tarian tradisional Flores. Beragam tari dipertunjukkan, hampir dari semua kecamatan di Manggarai Barat. Menakjubkan.

Keempat, Parade Sandelwood dan Tenun Ikat Sumba. Sumba primadona baru dunia. Padang rumput eksotis, perbukitan lepas pandang, kuda-kuda etnik, kampung-kampung adat unik, dan pantai-pantai yang belum banyak terjamah menjadi daya tarik utama wisatawan.

Karena pemandangan alamnya yang bikin mata tak berkedip, belakangan banyak turis berbondong-bondong ke daerah yang tergolong "pelosok" ini. Sumba diviralkan ke publik melalui film-film dan dokumentasi bertemakan eksotisme alam.

Pada tahun 2017, dunia menatap Sumba. Pulau dengan luas 10.710 km2 itu menyimpan kekayaan wisata melimpah ruah. Dari sajian alam padang rumput sabana membentang luas, pantai-pantai eksotis, hingga kekayaan megalitik dan keaslian budaya yang unik. Tak heran jika pesona pulau di selatan Indonesia itu dinobatkan sebagai pulau terindah di dunia (The best beatiful Island in the World) versi Majalah Focus terbitan Jerman.

Lembaga Internasional Bird Life juga menetapkan kawasan Taman Nasional Matalawa di Sumba sebagai important bird area. Sepuluh jenis burung endemik hidup di pulau yang disebut 'Tanah Humba' itu. Mempercepat strategi promosi wisatanya, Sumba menggelar Wonderful Sumba Island Festival (WSIF) pada Juli 2018 lalu.

"Empat event ini kita harus viralkan di media sosial menjelang pertemuan IMF di Bali. Masyarakat NTT harus 'perang' di medsos kampanyekan ini. Kita berharap peserta pertemuan IMF nanti tidak hanya ke Labuan Bajo tetapi juga ke destinasi lainnya di Flores, Lembata, Sumba, Timor, Alor dan Rote Ndao," Marius berharap.

Halaman
1234

Berita Terkini