Oleh : Theodorus Widodo
Wakil Ketua Umum KONI NTT
And in the out side
It's Zohri of Indonesia
It's a big story
It's one of Indonesia finals
Ten point one eight
Zohri is the new world champion
And new national record
POS-KUPANG.COM - Suara komentator terdengar jelas mengatasi riuhnya suara penonton di stadion. Pelari Indonesia di lintasan delapan. Masuk finish lebih dahulu. Luar biasa.
Dalam rekaman video yang dramatis terlihat ayunan langkah kaki Zohri sepersekian detik mendahului lawan-lawannya melewati garis finish. Pelari lintasan terluar atau lintasan non unggulan ini menang.
Semua orang di stadion Tampere Finlandia seperti tidak percaya. Termasuk dua pelari Amerika Serikat Anthony Schwartz dan Eric Harrison.Termasuk Zohri sendiri. Hanya beberapa wartawan foto didekat garis finish yang tampak yakin pada suara komentator. Mereka sontak berlari mendekati Zohri dan mengarahkan kameranya ke arah wajah nan lugu ini.
Zohri berlari sebentar mendekati papan pengumuman elektronik untuk memastikan apakah benar dia yang juara. Urutan pemenang nampak jelas di sana. Sprinter Indonesia kelahiran 1 Juli 2000 itu di urutan pertama. Anthony di urutan kedua. Dan Eric di urutan ketiga. 10,18 detik buat sang juara dunia baru.
Maka pecah pula rekor nasional 100 meter remaja putera atas nama sendiri. Rekor yang hanya terpaut 0.01 detik dari rekornas senior yang dipegang oleh sprinter Suryo Agung.
Zohri kembali ke tengah lintasan. Sujud syukur sebentar. Lalu kembali menuju kedua sprinter Amerika yang masih berdiri termangu seperti tidak percaya.
Lalu Muhammad Zohri. Juara dunia baru under twenty remaja putera dinomor lari paling bergengsi. Sprint 100 meter.
Wajah dua sprinter unggulan Amerika Serikat yang sama-sama mencatatkan waktu 10,22 detik ini tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya. Seperti tidak terima atas apa yang terjadi, keduanya berlari meraih bendera mereka yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
Membungkus badan masing-masing dengan bendera nasionalnya. Berjalan ke sana ke mari dalam sorotan kamera. Melambaikan tangan kepada penonton. Seolah mau berkata. Kami juara.
Sementara sang juara itu sendiri kemana? Ternyata Zohri sedang berlari ke sana ke mari seperti kebingungan mencari sesuatu. Dari tengah ke pinggir. Dari pinggir ke tengah.
Naik mendekati tribun kehormatan. Turun lagi. Seseorang di sana entah siapa menyodorkan bendera. Sang juara kembali berlari masuk lintasan dengan merah putih di tangan.
Ceritera sukses Zohri seketika jadi viral. Sprinter asal Lombok Utara yang semula bukan siapa-siapa ini dalam sekejap berubah. Ia jadi tokoh sentral. Beritanya menyeruak di tengah hiruk pikuk perhelatan olahraga lambang dominasi pria, piala dunia sepakbola.
Sederet prestasi Zohripun seketika muncul di berbagai media. Ia peraih medali perak pada lomba atletik remaja Asia di Jepang beberapa waktu sebelumnya.