Tempuh Waktu Tiga Jam Perjalanan, Gadis 15 Tahun Tewas Diperkosa saat Jalan Kaki Sepulang Sekolah

Penulis: Salma Fenty Irlanda
Editor: Salma Fenty Irlanda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi.

POS-KUPANG.COM --Kasus pemerkosaan pada anak-anak di bawah umur kembali terjadi dan memakan korban.

Peristiwa nahas tersebut kali ini terjadi di Filipina, saat tubuh korban ditemukan tak bernyawa di lapangan rumput di Tigaon, Camarines Sur, Filipina.

Saat ditemukan kondisi korban sangat mengenaskan.

Baca: Sebuah Asteroid Raksasa Terlihat Lintasi Bumi, Bisa Hancurkan Kota Besar dan NASA Tak Menyadarinya!

Seragamnya telah dibuka dan celana dalamnya pun raib.

Kondisi korban sudah tak bernyawa saat ditemukan di sebuah lapangan di Filipina. (news.abs-cbn.com)

Hasil autopsi megungkapkan jika korban menjadi korban pemerkosaan kemudian nyawanya dihabisi dengan cara dicekik oleh pelaku.

Korban terakhir terlihat pada hari Rabu (6/12/2017) ketika berjalan pulang bersama sang kakak dari sekolah mereka di Barangay Tinawagan ke Barangay Libod.

Jarak sekolah ke rumah yang mereka tempuh membutuhkan waktu tiga jam dengan berjalan kaki.

Rupanya, saat kejadian, gadis muda itu pulang ke rumah terlebih dahulu.

Baca: Selama Hidup Tak Suka Berhubungan Seks, Seorang Pria Setubuhi Mayat Pacarnya Agar Bangun Lagi

Mengingat jarak sekolah ke rumah cukup cauh, pelaku memanfaatkan kesempatan tersebut untuk melancarkan aksi bejatnya.

Suasana pemakaman korban. (news.abs-cbn.com)

"Mereka sebenarnya selalu pulang bersama, tapi kala itu korban pulang lebih awal. Mengingat jarak jauh yang harus ditempuh, tersangka menemukan kesempatan untuk melakukan kejahatan tersebut," terang Maricel Adayo, Polisi Nasional Filipina seperti dikutip dari viral4real, Minggu (10/12/2017).

Menurut guru di sekolahnya, korban yang masih duduk di bangku kelas 7 tersebut tak pernah absen meskipun jarak dari rumah ke sekolah sangat jauh.

Baca: Duduk Lesehan di Sebelah Gus Mus, Netizen Soroti Sikap Susi Pudjiastuti

Sebenarnya, petugas sekolah sudah mewanti-wanti siswa yang rumahnya jauh untuk menginap dengan menyediakan fasilitas, dan bukannya pulang setiap hari.

Petugas sekolah bersama para pekerja sekolah telah menjadikan daerah tersebut sebagai daerah yang lebih aman untuk anaka-anak.

Mereka juga menyediakan transport yang memberikan tumpangan gratis untuk menuju dan pulang sekolah. (TRIBUNNEWS.COM/Salma Fenty Irlanda)

Berita Terkini