Tapi, akun @cultjaehwan menuliskan kekesalannya.
"gue gapernah se emosi ini gara2 subtitel," tulis @cultjaehwan.
Nah itu baru satu, ternyata netizen punya contoh terjemahan yang tak kalah uniknya.
Bahasa terjemahan seperti bahasa percakapan sehari-hari, seperti yang diposting @lambejisung.
"CN: Org2 udah mulai pada tua."
"Ah elah."
"HY: Dasar Oon."
"Apah om om agi tuting pilem?"
Baca: Kantung Mata Bikin Keki dan Gagal Tampil Paripurna? Yuk, Atasi Dengan 5 Cara Ini
Nah, sebenarnya, tidak ada yang salah pada bahasa subtitles tersbut.
Menurut akun @cultjaehwan, cara ini dipakai mengikuti budaya masyarakat pendengar.
"ini kalo teknik terjemahannya benny hoed namanya padanan budaya," tulis @cultjaehwan, .
"Wkwkwk bener penerjemahan bisa dilihat dari tujuan si penerjemah atau budaya bahasa target," tulis @akuluthfi.
Baca: Tidak Main-Main Puluhan Ribu Warga Israel Gelar Demonstran Karena Alasan Ini
Tapi tentu saja terjemahan seperti itu dianggap memancing orang untuk kesal.
"ANJIR KOK KESEL YA HAHAHAHHAH," tulis @eatenbykim.
"La la ci luk ba haha," tulis @borntobetytrack.
"Humor gwe..." tulis @wonpuh.
Baca: Sebut Reklamasi hingga Jangan Jual Negara, Inilah Isi Pidato Tokoh-tokoh Reuni 212
(Tribunnews.com/Efrem Limsan Siregar)