NTT Terkini 

Seminar Nasional Administrasi Bisnis PNK 2025 Tekankan Transformasi Digital untuk Perkuat UMKM NTT

Seminar nasional kemudian dibuka secara resmi oleh Direktur Politeknik Negeri Kupang, Janri Delastriani Manafe, S.Sos., M.M.

Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/HO
SEMINAR NASIONAL - Jurusan Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Kupang (PNK) menggelar Seminar Nasional Administrasi Bisnis 2025 dengan tema Transformasi Digital dan Inovasi Kewirausahaan. 

POS-KUPANG.COM, KUPANG --  Jurusan Administrasi Bisnis Politeknik Negeri
Kupang (PNK) kembali menegaskan komitmennya dalam memperkuat ekosistem UMKM
melalui penyelenggaraan Seminar Nasional Administrasi Bisnis 2025 dengan tema “Transformasi Digital dan Inovasi Kewirausahaan: Kolaborasi Perguruan Tinggi, Industri dan Pemerintah dalam Memperkuat UMKM Nusa Tenggara Timur.” 

Kegiatan yang digelar di Gedung Auditorium PNK ini menghadirkan dua narasumber nasional
dengan kepakaran pada transformasi digital dan pengembangan usaha. Dr. Sony
Kusumasondjaja, SE., M.Com., Ph.D. (Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga)
membawakan materi berjudul “Transformasi Digital untuk Peningkatan Daya Saing UMKM di
Kupang.” Beliau menekankan pentingnya adopsi teknologi, modernisasi pemasaran digital,
serta pemahaman perilaku konsumen sebagai kunci peningkatan daya saing UMKM di era
ekonomi digital.

Sementara itu, Simson A. Lawa, SH., MH., Direktur PT. Dimensi Rajawali Indonesia, mengangkat
materi “Transformasi Digital dan Babak Pertanggungjawaban AI 2025: Strategi Membangun
UMKM NTT yang Tangguh, Adaptif, dan Berdaya Saing.”

Simson menegaskan bahwa Indonesia kini memasuki fase “pertanggungjawaban digital”, dimana pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) harus dibangun dengan prinsip tata kelola yang kuat, akuntabilitas, serta strategi adaptif agar UMKM mampu berdiri kokoh di tengah perubahan teknologi yang cepat.

Seminar diawali dengan sambutan Ketua Jurusan Administrasi Bisnis PNK, Tuti Setyorini, SE.,
MM. Beliau menegaskan bahwa penyelenggaraan seminar ini merupakan wujud komitmen
Jurusan Administrasi Bisnis dalam memperkuat kapasitas akademik mahasiswa serta
memastikan kurikulum tetap relevan dengan dinamika kebutuhan industri.

Baca juga: PNK JOB FAIR & EXPO 2025: Inovasi Berdampak, Kinerja Profesional Mengglobal

“Kami melaksanakan seminar ini karena kami ingin membuka wawasan kita semua tentang skill
yang dibutuhkan dunia industri, mengembangkan kurikulum berbasis MBKM, dan memperkuat
pengabdian kepada masyarakat. Dengan hampir 1.400 mahasiswa, Jurusan Administrasi Bisnis
akan terus berupaya mencapai akreditasi Unggul dan meningkatkan prestasi,” tegas Kajur. Tuti
Setyorini.

Beliau juga mengajak mahasiswa memanfaatkan seminar nasional ini sebagai ruang
pembelajaran yang mempertemukan akademisi, praktisi, dan industri.

“Kami berharap para mahasiswa memanfaatkan forum ini sebaik-baiknya untuk menambah
wawasan dan menyiapkan diri menghadapi dunia kerja yang semakin kompetitif.”

Sambutan berikutnya disampaikan oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota
Kupang, Alfred A. Lakabela, S.Pd., M.Pd., yang membawa pesan resmi Wali Kota Kupang
mengenai komitmen pemerintah dalam memperkuat ekonomi kerakyatan melalui
pemberdayaan UMKM.

“Salah satu misi Bapak Wali Kota adalah menjadikan UMKM sebagai fondasi ekonomi Kota
Kupang. Kami sangat mengapresiasi seminar nasional ini karena forum seperti ini melahirkan
gagasan cemerlang yang dapat digunakan pemerintah dalam merumuskan program
peningkatan kualitas UMKM,” ujar Alfred.

Ia menegaskan bahwa kekuatan ekonomi Indonesia bertumpu pada UMKM, dan digitalisasi
merupakan langkah strategis untuk mempercepat pertumbuhan usaha lokal.

“Di Kota Kupang, usaha kecil pun kini wajib memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB). Ini
menunjukkan kesiapan menuju era digital. Kami berharap kolaborasi antara kampus,
mahasiswa, dan pemerintah dapat terus mendorong UMKM menjadi lebih kompetitif.”

Seminar nasional kemudian dibuka secara resmi oleh Direktur Politeknik Negeri Kupang, Janri
Delastriani Manafe, S.Sos., M.M.

Dalam sambutannya, beliau menegaskan bahwa Indonesia sedang berada dalam arus besar Revolusi Industri 5.0 yang menuntut integrasi teknologi dengan nilai-nilai kemanusiaan.

“Persoalan literasi digital, tantangan globalisasi pasar, dan minimnya inovasi harus dijawab
dengan kolaborasi lintas sektor. Potensi ekonomi NTT harus diterjemahkan menjadi nilai
tambah yang berkelanjutan.”

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Komentar

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved