Nasional Terkini
Bantuan FABA dan Mesin Cetak PLN UIP Nusra Sokong Produksi UMKM Batako Gunung Sari
Ia menilai pengolahan FABA menjadi batako juga relatif mudah dan tidak berbeda jauh dengan bahan biasa.
POS-KUPANG.COM – PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) melalui Unit Pelaksana Proyek (UPP) Nusra 1 menyalurkan bantuan berupa mesin cetak batako dan limbah fly ash bottom ash (FABA) dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jeranjang kepada UMKM Batako Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat.
Bantuan ini merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN yang bertujuan mendukung peningkatan efisiensi dan produktivitas UMKM, sekaligus mengoptimalkan pemanfaatan FABA sebagai bahan baku bernilai guna dan ramah lingkungan.
Pengusaha UMKM Batako Gunung Sari, Khairul, menyampaikan bahwa dukungan PLN melalui program TJSL ini telah membantu menekan biaya produksi dan meningkatkan hasil penjualan.
“Dengan bantuan ini kami bisa menghemat waktu dan biaya. Satu mesin cetak mampu menghasilkan hingga 1.000 buah batako dalam waktu setengah hari,” ujar Khairul.
Menurutnya, batako berbahan FABA memiliki kualitas yang tak kalah dari batako konvensional, terutama dalam hal ketahanan terhadap panas. Bahkan, ketika terkena api, batako FABA justru menjadi lebih kuat dan kokoh.
Baca juga: PLN NTT Kawal Keandalan Pasokan Listrik Selama HAPUA Meeting ke-41 di Labuan Bajo
“Kami memiliki 16 pekerja, dan semuanya merasakan manfaat dari bantuan PLN ini. Semoga dukungan seperti ini bisa terus berlanjut,” tambah Khairul.
Sementara itu, salah satu pekerja UMKM Batako Gunung Sari, Lalu Ersan, mengungkapkan bahwa keberadaan mesin cetak dari PLN membuat proses produksi jauh lebih ringan dan cepat.
Ia menilai pengolahan FABA menjadi batako juga relatif mudah dan tidak berbeda jauh dengan bahan biasa.
“Alhamdulillah, dengan bantuan PLN pekerjaan kami jadi lebih mudah dan hasilnya meningkat. Kalau sebelumnya hanya bisa membuat 200–300 batako per hari, sekarang bisa mencapai 500–600 batako,” ujarnya.
Pemanfaatan FABA menjadi bahan bangunan merupakan bentuk komitmen PLN dalam mengelola lingkungan secara berkelanjutan sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.
FABA sendiri telah terbukti aman digunakan karena tergolong non-B3 (non bahan berbahaya dan beracun), serta memiliki kualitas yang sebanding dengan material bangunan konvensional. Ke depan, PLN berkomitmen terus mendorong inovasi berbasis FABA agar manfaatnya dapat dirasakan oleh lebih banyak masyarakat dan fasilitas umum.
“Program pemanfaatan FABA merupakan langkah nyata PLN dalam mengubah limbah menjadi produk bernilai tambah. Selain ramah lingkungan, FABA juga membantu UMKM lokal untuk berkembang,” ujar General Manager PT PLN (Persero) UIP Nusra, Rizki Aftarianto. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS