Breaking News

Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Kamis 21 Agustus 2025, "Undangan Tuhan Masuk Kerajaan-Nya"

Maka Yesus membandingkan Kerajaan Surga dengan perjamuan nikah yang menghadirkan sukacita besar bagi pengantin, keluarga besar kedua pengantin

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO
Pater Fransiskus Funan Banusu SVD 

Renungan Harian Katolik
Kamis, 21 Agustus 2025
Oleh: Pater Fransiskus Funan Banusu SVD
PW Santo Pius X, Paus
UNDANGAN TUHAN MASUK KERAJAAN-NYA TERBUKA BAGI SEMUA ORANG
(Hak 11:29-39a; Mzm 40:5.7-8a.8b-9.10; Mat 22:1-14)

"Pergilah ke persimpangan- persimpangan jalan dan undanglah setiap orang yang kamu jumpai di sana ke perjamuan nikah ini." (Mat 22:9).

Suasana yang membawa sukacita dan kegembiraan bagi manusia adalah pesta nikah. Perjamuan cinta kasih di antara manusia. Maka Yesus membandingkan Kerajaan Surga dengan perjamuan nikah yang menghadirkan sukacita besar bagi pengantin, keluarga besar kedua pengantin, sahabat-kenalan dan siapa pun yang berkenan diundang.

Kerajaan Surga seperti pesta nikah maka kita semua diundang untuk menikmati sukacita dan kegembiraan sejati dalam perjamuan kasih Tuhan bagi semua orang tanpa kecuali. Semua insan beriman sudah tahu pasti persiapan memenuhi undangan Tuhan ini.

Kendati demikian, undangan ini pun ternyata tidak dipenuhi juga. Ada yang diundang secara istimewa namun menolak untuk tidak mau datang karena kesibukkan duniawi yang padat. Ada yang dipaksa masuk namun tidak layak karena kejahatan tanpa tobat. Hidup ini ibarat persiapan panjang mempersiapkan diri menanti undangan Tuhan masuk ke dalam pesta perjamuan Surgawi.

Kriteria yang mesti dipenuhi ialah pertobatan, melaksanakan kehendak Tuhan sendiri, menjalankan dengan teliti perintah-perintah kudus-Nya, mendengarkan Sabda Tuhan dan menerima Tubuh Kudus Tuhan dalam Ekaristi, beramal kasih atau berbagi dengan sesama yang miskin, rendah hati dan bersedia mengandalkan Tuhan dalam semua lini hidup.

Sebab Tuhan menghendaki semua orang selamat sebagaimana yang telah dijanjikan bagi kita. Yefta panglima perang Israel menaklukkan orang Amon dan musuh-musuh dari kota lain. Ia menagih Tuhan dalam nazar kemenangannya dan Tuhan menjawabnya. Inilah nazarnya pada Tuhan, "Jika Engkau sungguh-sungguh menyerahkan orang Amon ke dalam tanganku, maka yang keluar dari pintu rumahku untuk menemui aku pada waktu aku pulang dengan selamat dari orang Amon akan menjadi milik Tuhan.

Aku akan mempersembahkannya sebagai kurban bakaran." (Hak 11:30-31). Ketika ia pulang rumah dalam kemenangan itu, putrinya satu-satunya yang menyongsong dia. Walau hatinya hancur namun ia tak bisa mengelak lagi atas nazarnya pada Tuhan.

Putrinya pun ia persembahkan sebagai kurban bakaran. Tuhan yang memberi hidup, Ia pula yang berhak penuh untuk mengambil kembali hidup itu. Maka Pemazmur bermadah dalam kidungnya, "Ya Tuhan, aku datang untuk.melakukan kehendak-Mu.

Berbahagialah orang, yang menaruh kepercayaannya pada Tuhan, yang tidak berpihak kepada orang-orang yang angkuh, atau berpaling kepada orang-orang yang menganut kebohongan!" (Mzm 40:5). Nazar kepada Tuhan harus dipenuhi dan membiarkan Tuhan yang menguasai hidup kita.

Maka Santo Pius mengajarkan kepada keluarga-keluarga agar anak-anak sejak dini dibawa ke gereja dan membiarkan mereka ikut berperan dan mendapat pengajaran iman dan katekese.

Dengan demikian kapan pun Tuhan undang kita ke pesta perjamuan cinta kasih Surgawi dalam Kerajaan-Nya kita sudah siap. Santo Pius X, Paus dianugerahi kebijaksanaan Surgawi dan semangat rasuli. 

Ia menjaga iman Katolik dan membarui segala sesuatu dalam Kristus. Menurut orang kudus ini, "Ekaristi jalan terpendek dan teraman menuju Surga. Semoga kita rajin Ekaristi. 

Selamat beraktivitas hari ini. Tuhan berkatimu semua. (RP. FF. Arso Kota, Kamis, 210825)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved