Breaking News

Opini

Opini: Semangat Kemerdekaan Sebagai Spirit Utama di Tengah Cibiran Guru Beban Negara

Spirit kemerdekaan mengajarkan keteguhan hati, keberanian, dan sikap pantang menyerah dalam menghadapi segala hambatan. 

|
Editor: Dion DB Putra
DOKUMENTASI PRIBADI LANNY KOROH
Dr. Lanny Isabela Dwisyahri Koroh, M. Hum. 

Mereka tidak hanya sekadar mengajar, tetapi juga membimbing, menginspirasi, dan membentuk karakter peserta didik.

Sebutan ini juga memperlihatkan kurangnya pemahaman dan apresiasi terhadap profesi pendidik. 

Guru dan dosen kerap kali dianggap sebagai sosok yang hanya menerima gaji bulanan tanpa kontribusi signifikan, padahal kenyataannya mereka berhadapan dengansejumlah permasalahan berat, mulai dari pembelajaran daring yang menuntut adaptasi cepat, keterbatasan perangkat pembelajaran, hingga peran sosial yang melekat dalam mengatasi persoalan non-akademik peserta didik seperti masalah psikologis dan sosial.

Oleh sebab itu, cibiran “guru beban negara” sebenarnya mencerminkan ketidaksiapan sistem dan masyarakat dalam menghargai kompleksitas profesi guru dan dosen. 

Dalam situasi seperti ini, semangat kemerdekaan datang sebagai penguat jiwa untuk para pendidik agar tetap memandang pekerjaan mereka sebagai panggilan mulia, bukan sekadar rutinitas yang memberatkan.

Menghidupkan Spirit Kemerdekaan dalam Dunia Pendidikan

Semangat kemerdekaan tidak hanya soal mengusir penjajah dan meraih kebebasan politik, tetapi juga berarti kebebasan dalam berpikir, berinovasi, dan berkarya tanpa terkekang. 

Guru dan dosen sebagai benteng intelektual bangsa harus memaknai kemerdekaan dalam arti luas; yakni kebebasan untuk mengembangkan potensi diri dan mengembangkan metode pembelajaran yang relevan dengan zaman.

Menghadapi cibiran, guru dan dosen idealnya menggunakan semangat kemerdekaan sebagai katalisator untuk mengevaluasi diri dan memperbaiki metode kerja. 

Spirit ini mendorong mereka untuk tidak terjebak dalam keputusasaan atau berlarut dalam rasa tidak dihargai, melainkan terus maju dengan pengabdian tulus demi kemajuan peserta didik. 

Dalam konteks ini, kemerdekaan berarti memiliki kebebasan inovasi pendidikan yang dapat menyesuaikan perkembangan teknologi, kebutuhan zaman, dan karakter peserta didik.

Selain itu, semangat kemerdekaan harus melahirkan sikap optimisme dan ketahanan mental.

Guru dan dosen perlu percaya bahwa setiap langkah kecil yang mereka ambil dalam mendidik adalah bagian dari perjuangan besar membangun bangsa yang mandiri dan berdaulat secara intelektual. 

Optimisme inilah yang memungkinkan mereka tetap produktif, bersemangat, dan tidak mudah putus asa meski menghadapi kritik dan tekanan yang berat.

Peran Strategis Guru dan Dosen sebagai Agen Perubahan

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved