Kota Kupang Terkini
Inovasi Kelurahan Oesapa Barat Hadapi Persoalan Sampah di Tengah Kepadatan Kota Kupang
Lurah Oesapa Barat, Christian Chamdra, S.H, menegaskan, kebersihan sudah menjadi budaya kerja yang dilakukan setiap hari oleh pemerintah
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tari Rahmaniar Ismail
POS-KUPANG. COM, KUPANG – Kelurahan Oesapa Barat, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang terus melakukan inovasi dalam kebersihan lingkungan. Meskipun harus menghadapi tantangan kepadatan penduduk dan terbatasnya ruang terbuka.
Meskipun lomba kebersihan tingkat kelurahan Kota Kupang telah usai, semangat dan upaya Kelurahan Oesapa Barat untuk menciptakan wilayah yang bersih terus berlanjut tanpa henti.
Lurah Oesapa Barat, Christian Chamdra, S.H, menegaskan, kebersihan sudah menjadi budaya kerja yang dilakukan setiap hari oleh pemerintah kelurahan bersama masyarakat.
“Kebersihan bukan hanya soal lomba, tapi sudah menjadi pekerjaan rutin kami. Kami menyiapkan fasilitas, mengatur sistem, dan yang terpenting, menggerakkan masyarakat,” ujar Christian saat diwawancarai POS-KUPANG. COM, Selasa (19/8).
Ia juga mengatakan, total 7 RW dan 21 RT dan melayani lebih dari 14.000 penduduk di Kelurahan Oesapa Barat, sehingga persoalan sampah menjadi salah satu tantangan besar.
Salah satu solusi utama yang diambil adalah penyediaan tujuh unit kontainer sampah yang ditempatkan strategis di tengah pemukiman warga bukan di pinggir jalan umum untuk menjaga estetika kota dan mendorong partisipasi warga dalam menjaga fasilitas.
Namun, tidak semua wilayah dapat ditangani dengan cara serupa. Di satu RW yang sangat padat dan tidak memiliki lahan kosong, pemerintah kelurahan menjalankan sistem penjemputan sampah menggunakan gerobak yang beroperasi setiap Senin, Rabu, dan Jumat.
Sampah tersebut diantar ke jalur angkut di Jalan Sam Ratulangi untuk kemudian diangkut oleh truk sampah dinas kebersihan.
Baca juga: Kelurahan Oebufu Raih Juara 3 Lomba Kebersihan antar Kelurahan di Kota Kupang
Sementara itu pada November 2024, Kelurahan Oesapa Barat meluncurkan Bank Sampah yang ada di wilayah Muara Abu di RT 01/RW 01.
Awalnya dibentuk oleh delapan ibu rumah tangga, kini bank sampah tersebut memiliki lebih dari 70 nasabah bank sampah muara Abu yang aktif.
"Mereka membantu mengurangi sampah dan sampai saat ini sudah 5 ton lebih yang dikurangi," ungkap Chandra.
Salah satu nasabah bahkan berhasil menabung hingga Rp1,7 juta menjadikan pengelolaan sampah bukan hanya solusi lingkungan, tapi juga sumber nilai ekonomi.
Langkah kreatif lainnya terlihat di TPS 3R Terpadu yang dimiliki kelurahan. Di lokasi ini, kelompok masyarakat mengolah sampah non-daur ulang dan saat ini mencoba menjadi alat paving block.
Produk tersebut kini sedang dalam proses uji laboratorium untuk memperoleh sertifikasi kualitas, sehingga bisa dipasarkan secara legal dan menghasilkan pendapatan bagi warga pengelola.
“Kami berharap ini bisa berkelanjutan. Kalau paving block sudah tersertifikasi, kita tidak hanya mengurangi sampah, tapi juga memberdayakan ekonomi warga,” jelas Chandra.
Selain itu, Oesapa Barat juga menghadapi tantangan sampah kiriman dari dua sungai besar yang mengapit wilayah tersebut, terutama saat musim penghujan.
Sampah-sampah yang terbawa arus kerap menumpuk di kawasan pesisir. Namun dengan edukasi dan pembentukan komunitas peduli sampah, warga kini mulai aktif mengumpulkan dan mengolah sampah laut menjadi bahan yang bisa dimanfaatkan kembali.
Meski tidak menghitung secara detail dana yang digunakan dalam kegiatan kebersihan, Chandra menyebut sebagian besar kegiatan didukung oleh swadaya masyarakat dan sumbangan dari para pemangku kepentingan setempat.
“Kegiatan kami banyak yang tidak terencana secara anggaran, seperti kerja bakti atau pengumpulan sampah. Tapi semangat gotong royong warga sangat luar biasa,” tambahnya.
Ke depan, pemerintah kelurahan akan terus mengusulkan program-program lanjutan dalam pengelolaan sampah melalui mekanisme Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang), agar setiap langkah yang diambil tetap sejalan dengan kebutuhan masyarakat.
Lurah Christian Chandra mengapresiasi seluruh elemen masyarakat yang telah bekerja sama membangun budaya kebersihan di Oesapa Barat.
“Kami sangat berterima kasih kepada seluruh RT, RW, tokoh masyarakat, karang taruna, sekolah-sekolah, dan semua pihak yang mendukung. Ini kerja bersama yang terus kami lanjutkan, lomba hanya momentum, tapi kebersihan adalah komitmen," pungkasnya. (iar)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Juara 1 Lomba Literasi Matematika 2025, Patrick Kenzo Yao Terus Belajar Tingkatkan Kemampuan |
![]() |
---|
7 Presidium Terpilih Pimpin Perhimpunan Keluarga Lamakera Solor Kupang |
![]() |
---|
Dirut PDAM Kota Kupang Daniel Frederik Maro Mengundurkan Diri, Apa Alasannya |
![]() |
---|
202 Siswa SMKN 1 Kupang Ikut TOEIC Tahun 2025 |
![]() |
---|
Jumlah Siswa Baru SMA Katolik Giovani Kupang Meningkat Berkat Ajang Givans Cup |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.