TTU Terkini
Ketua Fraksi Gerindra DPRD TTU 'Jaring Asmara' di Akar Rumput Saat Reses
Dalam kegiatan tersebut Ketua DPC Partai Gerindra TTU itu aktif berdiskusi dengan masyarakat perihal kebutuhan mendesak yang dialami masyarakat
Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Edi Hayong
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon
POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Ketua Fraksi Gerindra Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Kristoforus Haki menggelar reses di Desa Maubesi, Kecamatan Insana Tengah, Kabupaten TTU, Provinsi NTT.
Kegiatan reses ini digelar untuk menjaring aspirasi masyarakat alias 'jaring asmara' di akar rumput.
Dalam kegiatan tersebut Ketua DPC Partai Gerindra TTU itu aktif berdiskusi dengan masyarakat perihal kebutuhan mendesak yang dialami masyarakat setempat.
Masyarakat dari beberapa desa di Kecamatan Insana Tengah ambil bagian dalam reses itu.
Anggota DPRD TTU, Kristoforus Haki mengatakan, dalam reses tersebut, ia diminta masyarakat untuk memperbaiki infrastruktur jalan dari Kantor Desa Maubesi menuju Kantor Camat Insana Tengah.
Baca juga: Fraksi PKB DPRD TTU Jelaskan Alasan Tolak Rencana Pengajuan Pinjaman Daerah
"Kurang lebih sudah 5 tahun jalan ini rusak parah, berlubang. Karena jalur jalan ini dilintasi kendaraan yang memuat batu merah dan pasir dari Maubesi ke luar, status jalan ini jalan kabupaten," ujarnya, Kamis, 14 Agustus 2025 malam.
Ia mengaku telah memperjuangkan perbaikan jalan tersebut di dalam forum badan anggaran (Banggar) DPRD TTU kepada pemerintah. Hal ini bertujuan agar pembangunan jalan ini menjadi prioritas pemerintah.
Mengingat ruas jalan tersebut dalam kondisi darurat maka, Kristoforus dan masyarakat bersepakat menggunakan dana reses untuk menyewa alat berat dan menimbun jalan berlubang dengan sertu.
Dalam reses ini, kata Kristoforus, masyarakat Desa Maubesi juga mengeluhkan pengelolaan penyaluran air sumur bor yang dibangun oleh P2AT pada tahun 2017 lalu yang dinilai tidak adil.
Aspirasi ini akan disampaikan kepada pemerintah dengan harapan penyaluran air tersebut dapat diatur secara proporsional.
Baca juga: Fraksi Golkar Solidaritas DPRD TTU Angkat Bicara Terkait Pendapat Akhir Rencana Pinjaman Daerah
"Ini terjadi karena monopoli. Ada masyarakat yang mengklaim bahwa, tanah itu milik dia sehingga dia seenaknya menggunakan air ini tanpa membagi ke masyarakat. Padahal bak penampung sudah tersedia semua," ungkapnya.
Dikatakan Kristoforus, dalam reses tersebut, masyarakat juga menanyakan tentang rencana pengajuan dana pinjaman daerah. Kristo kemudian menyampaikan tentang dinamika yang terjadi di DPRD.
Pada momentum tersebut, lanjutnya, masyarakat menyampaikan sikap tidak menyetujui rencana pengajuan pinjaman daerah. Malahan, mereka meminta agar pemerintah daerah memperhatikan kebutuhan prioritas masyarakat.
"Mereka minta supaya Fraksi Gerindra terus berdiri kokoh pada prinsipnya menolak rencana pengajuan pinjaman daerah," pungkasnya. (bbr)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.