Sumba Barat Daya Terkini

Pertamina Bangun Koordinasi dengan Pemerintah dan APH Tertibkan Pengepul BBM Bersubsidi di SBD

Untuk itu, pihaknya mengimbau ke SPBU agar tidak menjual BBM bersubsidi ke pengepul dan lebih mengutamakan konsumen langsung.

Penulis: Petrus Piter | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/EKLESIA MEI
AHAD RAHEDI - Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Petrus Piter

POS-KUPANG.COM, TAMBOLAKA - Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi melalui release yang diterima, Jumat (15/8/2025)  mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah Sumba Barat Daya  (SBD) dan aparat penegak hukum (APH) setempat untuk menertibkan aktivitas pengepul BBM bersubsidi seperti pertalite dan solar yang telah meresahkan masyarakat selama sepekan terakhir ini.

"Aktivitas pengepul BBM bersubsidi ini semakin marak terjadi dan sudah sangat menimbulkan keresahan masyarakat. Peran lintas sektor sangat dibutuhkan saat ini untuk memastikan  masyarakat  langsung  memperoleh BBM bersubsidi," tegasnya.

Ke depan,  Pertamina bersama pemerintah daerah dan APH akan terus melaksanakan upaya masif untuk menertibkan para spekulan yang membeli BBM untuk dijual kembali, karena hal tersebut menyebabkan antrian panjang dan penyaluran yang tidak kondusif.

Untuk itu, pihaknya mengimbau ke SPBU agar tidak menjual BBM bersubsidi ke pengepul dan lebih mengutamakan konsumen langsung.

Baca juga: Gelar Pertamuda Workshop Series, Pertamina Siap Bentuk Mahasiswa Jadi Entrepreneur Tangguh

Hal itu   dapat terwujud   dengan dukungan lintas sektor yang ada di masyarakat.

Dikatakan, pelayanan terbaik kepada masyarakat menjadi prioritas utama Pertamina dalam menjalankan bisnis perusahaan.

Ketika muncul permasalahan seperti terjadi saat ini untuk pengepul BBM bersubsidi, diperlukan dukungan lintas sektor termasuk masyarakat untuk sama-sama melakukan pengawasan penggunaan BBM bersubsidi ini agar tepat sasaran dan tidak dimanfaatkan oleh para spekulan.

Untuk itu, pihaknya  mengimbau kepada masyarakat yang menemukan pelanggaran dan ketidaknyamanan di SPBU dapat melaporkan informasi ke 135  Call Center Pertamina.

Ia menambahkan untuk mengatasi kendala distribusi BBM dengan antrean panjang sebagaimana terjadi pada sepekan terakhir ini di Sumba Barat Daya, pihaknya  telah melaksanakan mitigasi melalui permintaan percepatan loading kapal melalui Fuel Terminal Waingapu sebagai supply point BBM.

Diperkirakan  kapal akan bersandar di Pelabuhan Waingapu, Sumba Timur, NTT tanggal   16 Agustus 2025  dengan membawa muatan BBM jenis Biosolar sebanyak 800 KL. Dengan demikian dapat mengurai antrean panjang di Sumba Barat Daya.

Pihaknya juga menyayangkan antrean kendaraan panjang mengisi BBM dibeberapa SPBU yang tersinyalir  hanyalah alat bagi para pengepul.

Aktivitas pengepul BBM bersubsidi ini menjadi mata pencaharian sebagian masyarakat dan saat ini jumlah penjualan eceran BBM bersubsidi semakin marak di pinggir jalan.

Untuk itu, pihaknya intensif melakukan koordinasi dengan pemerintah dan APH untuk menertibkan kejadian itu. (pet)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS    

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved