Sosok dan Profil

Sosok Sepliani Klaas, dari Rote Ndao ke Panggung Dunia Lewat Cabor Cricket

Dalam waktu singkat, Sepliani melewati seleksi ketat di Kupang dan Bali, menembus skuad nasional dan menjadi pelempar bola andalan tim

Penulis: Mario Giovani Teti | Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/HO
FOTO BERSAMA - Sekretaris Umum KONI Rote Ndao bersama pengurus, pelatih Cricket foto bersama Sepliani Wanjelita Klaas di stand pameran KONI Rote Ndao 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Mario Giovani Teti 

POS-KUPANG.COM, BA'A - Di sebuah sudut tenang di Lapangan Christian Nehemia Dillak, di tengah hiruk pikuk pameran pembangunan Kabupaten Rote Ndao menyongsong HUT ke-80 RI satu sudut tampak menarik perhatian pengunjung. 

Bukan karena keramaian, tetapi karena kisah luar biasa yang terpampang di balik senyum tenang seorang gadis muda bernama Sepliani Wanjelita Klaas.

Ia bukan selebritas atau tokoh publik. Ia adalah anak Rote Ndao dari pulau paling selatan Indonesia, yang mengukir sejarah di ajang yang jarang disorot yakni Piala Dunia Cricket U-19 tahun 2024. 

Di sana, bersama Tim Nasional U-19 Indonesia, Sepliani berhasil meraih medali perak, sebuah capaian langka dan luar biasa untuk daerah yang selama ini jauh dari sorotan olahraga internasional.

Dari Coba-Coba Menjadi Cinta

"Awalnya saya hanya coba-coba," ucap Sepliani di Stand KONI Rote Ndao sembari tersenyum mengenang awal perjalanannya dua tahun lalu, Kamis, 14 Agustus 2025.

Baca juga: Sosok Marsel Liu, Motor Penggerak Tim Futsal Kuan SoE yang Lincah Mengecoh Lawan

Tak ada fasilitas megah. Tak ada pelatihan di luar negeri. Hanya tekad dan semangat membara dari seorang gadis yang percaya pada kerja keras dan doa. 

Dalam waktu singkat, Sepliani melewati seleksi ketat di Kupang dan Bali, menembus skuad nasional dan menjadi pelempar bola andalan tim.

Bagi Sepliani, semua pencapaian ini adalah anugerah Tuhan.

"Saya bangga bisa membela Indonesia. Tidak pernah terbayang, dari Rote saya bisa berdiri di lapangan dunia," ucapnya pelan, nyaris berbisik, seolah masih tak percaya pada kenyataan yang dijalaninya.

Dalam sorot mata gadis itu, ada kebanggaan yang jujur. Bukan sekadar karena medali, namun karena bisa mempersembahkan nama baik bagi tanah kelahirannya.

Baca juga: Sosok Josafat Sakan, Anak Yatim yang Masuk Lima Besar Duta Bahasa Provinsi NTT

Pelatihnya, Hanok Adoe, mengingat betul masa-masa awal Sepliani mulai menekuni cricket.

"Sejak SMP, dia sudah menunjukkan ketekunan luar biasa. Tidak mudah menyerah, selalu haus belajar," beber Hanok.

Semangat itu tak hanya membawanya ke pentas dunia, namun juga membuahkan prestasi di tingkat lokal. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved