Nasional Terkini
Kopdes Merah Putih, Jembatan Desa Menuju Kemerdekaan Bidang Ekonomi
Tujuannya yakni untuk membuka lapangan kerja, mendorong kewirausahaan, dan memperkuat sentra produksi rakyat secara berkelanjutan.
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes) Merah Putih merupakan upaya Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat ekonomi pedesaan.
Kopdes juga dirancang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa.
"Kopdes Merah Putih menjadi langkah monumental yang menandai era baru dalam
pembangunan nasional berbasis desa. Mewakili kedaulatan rakyat dalam mengelola
sumber daya mereka sendiri," kata Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan/Presidential Communication Office (PCO) Adita Irawati, Rabu, (13/8/2025).
Pada momen peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia (RI), kata Adita, Kopdes Merah Putih bisa diartikan sebagai sebuah era baru menuju kemerdekaan di bidang ekonomi.
Baca juga: 193 Koperasi Desa Merah Putih di TTU Resmi Berbadan Hukum
Melalui Kopdes Merah Putih, masyarakat desa diharapkan bisa semakin berdaya.
"Kopdes Merah Putih membuat masyarakat desa menikmati kemerdekaan di bidang
ekonomi," kata Adita.
Dia menambahkan, Kopdes Merah Putih juga menjadi jembatan transisi dari ketergantungan bantuan sosial menuju pemberdayaan ekonomi yang produktif danberkelanjutan.
Saat ini, desa dan kelurahan di Indonesia masih menghadapi tantangan dalam memenuhi kebutuhan dasar dan menggerakkan roda ekonomi lokal. Misal, sebanyak 90 persen hasil tangkapan ikan belum bisa disimpan dengan layak.
Data lain, sebanyak 5 juta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) masih terjerat
rentenir.
Lebih dari 50 ribu desa dan kelurahan belum memiliki fasilitas kesehatan. Selain itu, sebanyak 70?sa dan kelurahan belum tersentuh koperasi.
Baca juga: Koperasi Merah Putih Dorong Ekonomi Sirkular Lewat Pengolahan Sampah Plastik dan Gudang Sembako
Ada 60 % koperasi yang belum memiliki layanan farmasi dan lebih dari 31 ribu koperasi belum ada toko sembako.
Serta lebih dari 50?sa belum punya toko sarana produksi untuk mendukung pertanian dan usaha lokal.
Presiden Prabowo Subianto lantas membentuk 80.081 Kopdes Merah Putih pada 21 Juli 2025.
Hal ini dilakukan sebagai langkah strategis membangun ekonomi kerakyatan yang berdikari, inklusif, dan adil.
Program ini merupakan pelaksanaan dari Asta Cita ke-3, yang menempatkan koperasi sebagai motor penggerak ekonomi desa.
Tujuannya yakni untuk membuka lapangan kerja, mendorong kewirausahaan, dan memperkuat sentra produksi rakyat secara berkelanjutan.
"Lebih dari 80 ribu koperasi ini adalah upaya konkret untuk memperpendek rantai distribusi dan aliran bahan-bahan penting bagi rakyat. Kita hadirkan sembako, obat, pupuk langsung ke tangan masyarakat. Dengan harga yang terjangkau dan sistem yang adil," kata Presiden Prabowo.
Ketua Kopdes Merah Putih Desa Cileunyi Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Dedi Nurendi, mengatakan koperasi membantu meringankan beban masyarakat Cileunyi Wetan.
"Kopdes ini menjawab keresahan masyarakat yang h arus membeli kebutuhan pokok agak
jauh. Masyarakat dalam hal simpan pinjam juga banyak yang terlilit Bank Emok (bank
keliling)," kata Dedi.
Dedi mengatakan Kopdes Merah Putih merupakan jawaban atas kebutuhan ekonomi
masyarakat. "Mari berkoperasi karena ini dari kita, oleh kita, dan untuk kita. Koperasi juga
menanamkan gotong-royong," kata Dedi.
Pernyataan ini disiapkan dan disebarluaskan oleh Kantor Komunikasi Kepresidenan Republik Indonesia. Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO) adalah lembaga nonstruktural yang dibentuk oleh Presiden untuk melaksanakan komunikasi dan informasi kebijakan strategis dan program prioritas Visi Indonesia Maju dan Asta Cita Presiden Republik Indonesia. PCO dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2024. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS