Breaking News

NTT Terkini

Komisi Yudisial NTT Komit Jaga Integritas Hakim Menuju Indonesia Emas 

Komisi Yudisial NTT mengadakan perayaan ulang tahun ke -20 tahun yang diselenggarakan  pada Rabu 13 Agustus 2025 di Kantor Komisi Yudisial NTT.

|
POS-KUPANG.COM/TARI RAHMANIAR
HENDRIKUS ARA - Koordinator Penghunung Komisi Yudisial (KY) NTT, Hendrikus Ara bersama anggota, saat perayaan ulang tahun ke -20 KY, Rabu (13/8), di aula Kantor Komisi Yudisial NTT. 

Laporan reporter POS-KUPANG. COM, Tari Rahmaniar Ismail

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Komisi Yudisial NTT mengadakan perayaan ulang tahun ke -20 tahun yang diselenggarakan  pada Rabu 13 Agustus 2025 di Kantor Komisi Yudisial NTT. Tema kegiatan pun yaitu Menjaga Integritas Hakim Menuju Indonesia Emas. 

Kegiatan ini menjadi momentum refleksi dua dekade perjalanan Komisi Yudisial dalam menjaga integritas dan keluhuran hakim di Indonesia, khususnya di NTT. 

Koordinator Penghubung Komisi Yudisial Wilayah NTT, Hendrikus Ara dalam sambutannya menyampaikan pentingnya menempatkan usia 20 tahun Komisi Yudisial dalam konteks sejarah lembaga tinggi negara. 

Baca juga: LIPSUS: Ibunda Prada Lucky Berlutut Depan Pangdam IX Udayana Piek Budyakto

Hendrikus Ara menyebut bahwa lembaga seperti Mahkamah Agung dan lembaga negara lainnya telah berdiri sejak masa awal Republik Indonesia.

Sementara itu, Komisi Yudisial bersama Mahkamah Konstitusi lahir sebagai amanat reformasi pasca Amandemen Ketiga UUD 1945.

“Komisi Yudisial dan Mahkamah Konstitusi hadir sebagai jawaban atas tuntutan reformasi untuk mewujudkan supremasi hukum,” ungkap Hendrikus Ara, Rabu (13/8/2025). 

Hendrikus Ara juga mengatakan sebelumnya peradilan berada di bawah Presiden. Itu yang ditolak mahasiswa, karena kekuasaan besar berpotensi disalahgunakan. 

HUT KY NTT 3
HENDRIKUS ARA - Koordinator Penghunung Komisi Yudisial (KY) NTT, Hendrikus Ara bersama anggota, saat perayaan ulang tahun ke -20 KY, Rabu (13/8), di aula Kantor Komisi Yudisial NTT.

Hendrikus Ara juga mengulas sejarah berdirinya Komisi Yudisial Wilayah NTT yang dimulai sejak 14 Oktober 2014.

Di awal pembentukannya, lembaga ini menghadapi berbagai tantangan, dari minimnya pengenalan masyarakat hingga keterbatasan anggaran. 

Namun, Hendrikus Ara menegaskan bahwa semangat aktivisme dan integritas tetap menjadi fondasi kerja KY di NTT hingga kini.

Acara ini juga menjadi ruang dialog antara KY dengan perwakilan masyarakat sipil, aktivis, dan jurnalis.

Hadir saat itu, aktifis perempuan Sarah Lery MBoeik yang juga adalah Direktris PIAR NTT,  perwakilan LBH Surya NTT, Debby Dethan.  

Sejumlah mahasiswa dan aktifis hadir Koordinator BEM NUSANTARA NTT, Andhy Sanjaya bersama Exan Soares, Ketua residium PMKRI Kupang Naris Mau, Sekjend PMKRI Kupang Nufri Naisusu, Margiso  blegur dari Unadri dan Donsius dari GMNI serta lainnya.

Sejumlah peserta mengapresiasi keberanian KY dalam mengawasi hakim, namun juga menyoroti tantangan yang dihadapi.

Baca juga: LIPSUS: Ibunda Prada Lucky Berlutut Depan Pangdam IX Udayana Piek Budyakto

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved