Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Selasa 12 Agustus 2025, "Menyambut Tuhan dalam Diri Anak Kecil"

Yesus menekankan bahwa mereka yang merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil, serta mereka yang menyambut anak-anak kecil dalam nama-Nya

Editor: Eflin Rote
dok-pribadi
Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD 

Renungan Harian Katolik Suara Pagi
Bersama Pastor John Lewar SVD
Biara Soverdi St. Yosef Freinademetz
STM Nenuk Atambua Timor – NTT
Selasa, 12 Agustus 2025
Yohana Fransiska de Chantal
Ul. 31:1-8; MT Ul. 32:3-4a,7,8,9,12; Mat. 18:1-5,10,12-14
Warna Liturgi Hijau

Menyambut Tuhan dalam Diri Anak Kecil

Penginjil Matius 18:1-5, 10, 12-14 berbicara tentang siapa yang terbesar dalam Kerajaan Surga, bagaimana menjadi seperti anak kecil, dan pentingnya menjaga anak-anak kecil.

Yesus menekankan bahwa mereka yang merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil, serta mereka yang menyambut anak-anak kecil dalam nama-Nya, akan menjadi yang terbesar dalam Kerajaan Surga.

Dikisahkan bahwa para murid datang kepada Yesus dan menanyakan siapa yang terbesar dalam Kerajaan Surga. Bisa jadi mereka ingin mengetahui siapa yang dipandang layak oleh Yesus untuk mendampingiNya bila Ia memerintah sebagai raja.

Seorang raja memiliki orang-orang kepercayaan, orang-orang yang paling dekat dengannya. Orang-orang itu adalah orang-orang yang paling bijaksana, paling berani, paling kuat, sekaligus paling setia kepada raja. Para murid membayangkan Yesus akan memilih satu atau dua orang dari mereka untuk mendampingi-Nya.

Mereka tidak menyadari bahwa Kerajaan Surga bagaimanapun tidak sama dengan kerajaan dunia. Yesus tidak tinggal diam. Ia menanggapi pertanyaan para murid itu: “Siapa yang terbesar dalam Kerajaan Surga?”.

Yesus memanggil seorang anak kecil lalu menempatkannya di tengah-tengah supaya mereka melihatnya. Ia lalu menyatakan tiga hal yang berkaitan dengan anak kecil: (1) “Jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga”; (2) “Barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Surga”; (3) “Barangsiapa menyambut seorang anak
seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku.”

Mari kita perhatikan pernyataan Yesus yang ketiga. Menyambut seorang anak kecil berarti menerima dan melayani tanpa mengharapkan balasan, sebab anak itu tidak dapat diharapkan membalas kebaikan yang telah kita berikan. Melakukannya dalam nama Yesus berarti melakukan hal itu demi Yesus.

Dengan cara demikian, Ia menyatakan bahwa menyambut dan melayani mereka yang tidak dapat memberikan balasan berarti menerima Yesus juga.

Yesus menyamakan diri-Nya dengan orang-orang yang di dunia ini dipandang tidak berarti. Apa yang dilakukan orang terhadap mereka sesungguhnya dilakukan terhadap Yesus. Karena Yesus utusan Allah, melayani mereka yang dipandang tidak berarti sama saja melayani Allah.

Dengan melayani mereka “yang tidak penting” sesungguhnya kita melayani “yang paling penting”, yaitu Allah sendiri.

Yesus mengingatkan para murid agar tidak menganggap rendah anakanak. Mengapa? Allah yang mulia dan agung saja memperhatikan mereka. Allah melindungi mereka lewat para malaikat-Nya. Allah yang tinggal di surga menaruh perhatian pada orang-orang kecil.

Karena itu, mereka yang percaya kepada Allah selayaknya melakukan hal yang sama, yakni membantu orang-orang kecil. Kehadiran orang-orang kecil itu justru membantu orang beriman untuk ingat akan Allah dan kehendak-Nya; mereka membantu orang beriman untuk sampai kepada Allah (diolah dari https://www.lbi.or.id/2022/08/09).

Anak kecil menjadi model dan contoh konkret bagaimana kita harus menjalani hidup kita. Seperti anak kecil, kita harus bersih dari tipu muslihat, dan selalu menampilkan kejujuran di hadapan orang lain.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved