Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Minggu 10 Agustus 2025, "Maria: Taat dan Setia"

Jika ada iman tidak ada yang mustahil bagimu. Oleh rahmat istimewa Allah

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO
Pater Fransiskus Funan Banusu SVD 

Renungan Harian Katolik
Minggu, 10 Agustus 2025
Oleh: Pater Fransiskus Funan Banusu SVD
Hari Raya Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga
(Why 11:19a;12:1-6a.10ab; Mzm 45:10c-12.16; 1Kor 15:20-26; Luk 1:39-56).

"MARIA: TAAT- SETIA, MENJADI PENDENGAR DAN PELAKSANA SABDA ALLAH YANG SEMPURNA"

"Berbahagialah ia yang percaya, sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana." (Luk 1:45).

Jika ada iman, tidak ada yang mustahil bagimu. Karena iman dua tokoh wanita yaitu Maria dan Elisabet mendapat berkat dan kasih karunia Allah.

Santa Perawan Maria yang tetap perawan mengandung dari Roh Kudus. Elisabet yang sudah tua mengandung dan melahirkan.

Jika ada iman tidak ada yang mustahil bagimu. Oleh rahmat istimewa Allah yang mereka alami karena iman, mereka juga saling berbagi sukacita dan kegembiraan.

Dalam Magnificat, Maria memberi pujian kepada Allah yang menyelamatkan, membuat hidup menjadi berarti dan penderitaan menjadi bermakna.

Ketika Maria mengunjungi Elisabet dan memberi salam kepadanya, anak dalam rahimnya melonjak kegirangan dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus.

Dalam sukacita dan penghiburan rohani yang luar biasa, ia berseru dengan suara nyaring, "Diberkati engkau di antara semua wanita dan diberkatilah buah rahimmu." (Luk 1:42).

Supaya menjadi manusia yang berbahagia maka jadi orang beriman dan yang percaya sungguh-sungguh kepada Tuhan.

Puncak sukacita rohani Maria tampak dalam madahnya ini, "Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah Juru Selamatku." (Luk 1:46-47).

Kisah penglihatan Santo Yohanes merujuk pada Maria. Sesudah melahirkan seorang anak, karena berada dalam ancaman, anak itu dibawa ke hadapan Allah.

Ibu anak itu lari ke padang gurun, ke tempat yang unda Maria melahirkan Kristus bagi umat manusia dan kini berada di Surga setelah menjalankan misi Allah Bapa-Nya di dunia.

 Peran Gereja dalam misinya ialah menghadirkan Kristus di tengah dunia. Misi besar Gereja berhadapan dengan pencobaan, kesulitan, tantangan dan ancaman.

Gereja tetap menjadi tanda dan sarana kehadiran Kristus, walau tantangan selalu ada. Gereja tetap kokoh karena Allah jaminannya.

"Sekarang telah tiba keselamatan, kuasa dan pemerintahan Allah kita! ...(Why 12:10ab).

Yesus datang dalam dunia membawa pemerintahan Allah sendiri yang menyelamatkan. Maka dalam madahnya, Pemazmur memberi tanggapan, "Dengan sukacita dan sorak-sorai mereka dibawa, sebab mereka masuk ke dalam istana raja." (Mzm 45:16).

Istàna Allah dalam Surga menjadi jaminan tujuan ziarah kita di dunia fana ini.

Sebab kebangkitan Kristus adalah jaminan kebangkitan umat manusia. Yesus menang atas maut dan meniadakannya.

Karena kita percaya kepada-Nya, maka dianugerahilah hidup kekal. 

"Musuh terakhir yang Ia binasakan ialah maut nta Perawan Maria, melebihi para malaikat dan selamanya berjaya bersama Kristus.

Karena iman dan kepercayaannya kuat pada kehendak Allah, maka hanya dalam dan melalui dia sajalah, Allah berkenan tinggal di antara kita dalam Diri Kristus.

Wanita tua dan mandul bisa mengandung dan melahirkan menggambarkan kebesaran kasih Allah yaitu membangkitkan kehidupan dalam rahim yang mandul juga kebangkitan dari kuburan bagi orang beriman yang telah mati.

Belajar dari Santa Perawan Maria yang diangkat ke Surga karena taat, setia, beriman dan percaya total serta menjadi pelaksanan Sabda Tuhan yang sempurna, maka kita pun demikian.

Jika ada iman tidak ada yang mustahil bagimu. Santa Perawan Maria doakanlah kami anak-anakmu. 

Selamat Hari Minggu. Tuhan berkatimu semua. (RP. FF. Arso Kota, Minggu/Pekan Biasa XIX/C/I, 100825)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved